Sabtu, 27 Agustus 2011

TOKO KEBAHAGIAAN


Toko Nenek
Toko nenek terdapat disebuah desa kecil, yang
berada di jalan kecil didesa ini, toko nenek adalah
sebuah toko kelontong, yang sudah dibuka
sangat lama, nenek dari pagi sibuk sampai malam
mengurus tokonya, tetapi dia tetap semangatdan
setiap hari sangat gembira.
Orang-orang yang berada disekitar itu juga sudah
lupasudah berapa lama toko nenek dibuka,
orang-orang disekitar ini dari kecil sudah membeli
permen,odol, sabun, telur membeli sampai
sekarang, sampai mereka juga sudah hampir
menjadi kakek dan nenek. Hari berlalu dengan
cepat, sekarang nenek sudah sangat tua, mata
sudah rabun, kaki dan tangan juga sudah
lamban, berjalan terpincang-pincang, juga sudah
pikun, selalu lupa meletakkan barang.
“Nenek, berapa harga 1 kg gula?”
“Coba saya pikir sebentar, Rp. 5.000, oh ya salah
Rp. 10.000,….bukan.. bukan.. bukan yang benar
adalah Rp. 8.000.”
“Nenek saya mau beli kacang, berapa 1 bungkus?”
“Rp. 250.”
“Nenek,.. mana mungkin kacang demikian
murah?, saya rasa maksud nenek Rp. 1000,
Nenek lupa ya?”
“Ya..ya. benar Rp. 1000.”
“Nenek, engkau salah mengembalikan uang,
seharusnya engkau kembalikan kepada saya Rp.
5000, tetapi engkau kasih ke saya Rp. 55.000, ini
kelebihan.” Setiap hari kejadian seperti ini berulang
kali terjadi, orang-orang yang berada disekitarnya
sangat khawatir kepada nenek, takut dia setiap
hari salah harga dan salah mengembalikan uang
kepada orang sehingga rugi, tetapi nenek dengan
tertawa berkata tidak rugi,.. tidak rugi malahan
untung banyak.
Didesa ada seorang guru yang sudah lama
menjadi teman baik nenek, guru ini sering ketika
keluar rumah berkunjung ke rumah muridnya
sering singgah ke toko nenek, mengobrol
dengannya, dia sangat khawatir toko nenek bisa
bangkrut. Seperti hari ini dia baru duduk 15 menit
dia sudah melihat nenek salah menjual barang,
salah mengembalikan uang, uang Rp. 5000
dianggap Rp. 20.000 dikembalikan kepada orang
lain, kejadian ini bukan hanya satu kali tetapi
sudah 3 -4 kali terjadi.
“Nenek, lebih bagus nenek tidak usah buka toko
lagi, saya lihat keadaan nenek yang demikian
cepat atau lambat akan menjadi bangkrut.” Guru
ini dengan maksud baik menasehati nenek.
“Tidak, saya tidak rugi, malahan untung banyak,
kalau engkau tidak percaya engkau bisa melihat
buku catatan keuangan saya.” Nenek dari lacinya
mengeluarkan sebuah buku yang sudah sangat
kumal dan hitam, pinggiran buku sudah koyak
menyodorkan kepada guru.
Buku catatan apa ini? Guru melihatnya dengan
bingung, dari halaman pertama sampai halaman
terakhir hanya ada huruf 1, ribuan huruf satu
membuat buku ini penuh.
“Saya tidak bisa membacanya, nenek dapatkah
engkau jelaskan kepada saya apa maksudnya?”
“Ha..ha…ha. kalian orang terpelajar hanya bisa
mengajarkan orang membaca, pasti tidak
mengerti maksud saya.” Nenek tertawa sampai
kedua matanya sipit menjadi sebuah garis.
Sambil tertawa dia menjelaskan,”Coba engkau
perhatikan, disini selain ditulis huruf 1 ditengah
ada sebuah garis, apakah engkau sudah
melihatnya?” Benar saja selain huruf 1 ditengah
ada sebuah garis yang sangat panjang, seperti
sebuah aliran sungai, garis ini berada ditengah
sebagai garis pemisah antara bagian atas dan
bagian bawah.
“Coba engkau perhatikan baik-baik, apakah huruf
1 dibagian atas garis lebih banyak atau huruf 1
dibagian bawah nya?” “Apa maksud nenek?” “Ini
adalah buku catatan ciptaan saya, tentu saja
engkau tidak mengerti.” Sambil berkata demikian
nenek menunjuk kepada huruf 1 yang terdapat
didalam catatan.
“Setiap halaman dibuku ini menandakan setiap
hari, huruf 1 menandakan setiap hal yang terjadi,
setiap hari ditoko saya banyak hal yang terjadi,
jika hal yang gembira yang terjadi saya akan
menulis huruf satu dibagian atas buku ini, dan jika
halyang tidak gembira terjadi maka saya akan
menulis dibagian bawah buku ini. Coba engkau
hitung dengan baik, bukankah hal gembira yang
terjadi setiap hari jauh lebih banyak daripada hal
yang tidak gembira yang terjadi? Coba engkau
pikirkan saya membuka toko kecil ini bukankah
saya setiap hari untung sangat banyak?.”
“Oh, rupanya demikian.” Mata guru ini melotot
sangat besar, dia membuka buku catatan ini dari
halaman pertama sampai terakhir,benar saja,
huruf 1 diatas jauh lebih banyak daripada
dibawah, terkadang satu halaman penuh dengan
huruf 1 diatas saja, sedangkan dibawah kosong.
Guru berpikir seharian ini nenek sudah beruntung
sangat.. sangat banyak.
“Saya sangat gembira nenek sudah beruntung
demikian banyak.” Sambil menyodorkan kembali
buku ini kepada nenek guru ini berkata, “Tetapi,
ada yang masih saya tidak mengerti, apakah itu
hal yang gembira dan apakah itu hal yang tidak
gembira?”
“Oh, sebenarnya ini adalah hal yang sederhana,
memang engkau adalah seorang terpelajar yang
hanya bisa membaca, akan saya jelaskan
kepadamu, misalnya, ketika saya salah menjual 1
kg beras yang harganya Rp 8.000, saya jual
hanya dengan Rp. 3000, ketika langganan saya
mengembalikan kepada saya Rp. 5000, ini adalah
hal yang gembira, saya lebih mengembalikan Rp.
15.000 kepada langganan dan langganan
kemudian membayar kembali kepada saya, ini
juga hal yang gembira, ketika langganan saya
membantu saya mengangkat beras, ketika saya
sedang sibuk membantu saya ini dan itu adalah
hal yang gembira, semua kejadian ini saya catat
semua satu persatu.”
“Eh.. ada hal yang tidak menggembirakan,
misalnya ada langganan yang selalu menganggap
sayasudah pikun, membeli barang tidak
membayar, mengatakan mau utang dulu, tapi
lalu tidak membayar. Setiap dia melakukan sekali
saya akan mencatat hal ini juga.”
“Masih ada seseorang ketika saya sibuk dan tidak
memperhatikannya, dia akan mengambil
sebungkus kacang, sebotol coca cola, sebungkus
permen, setiap dia melakukan sekali saya akan
mencatatnya ditempat hal yang tidak gembira,
pasti ada orang seperti itu, kita semua makan nasi
yang sejenis, tetapi yang keluar adalah ratusan
bahkan ribuan jenis orang yang berbeda. Tetapi
masih bagus, kalau dihitung setiap hari masih
banyak hal yang gembira daripada hal yang tidak
gembira, setelah saya hitung, toko saya setiap
hari untung, malahan setiap hari untung makin
lama makin banyak, saya sudah banyak
mengumpulkan kebahagiaan, oleh sebab itu saya
sudah berubah menjadi orang yang paling
bahagia dan gembira didunia ini.”
“Toko yang demikian ini, bagaimana saya bisa
menutupnya!”
Selalu memperhatikan apa yang engkau miliki,
dan mengabaikan apa yang engkau hilang,
dengan demikian engkau dapat hidup lebih
bahagia dan gembira.
Ada seekor rusa yang berada dibawah terik
matahari sedang mencari sumber air untuk
diminum, setelah berjalan cukup lama akhirnya
dia menjumpai sebuah danau, dengan cepat dia
menuju ke danau itu, dan berhenti ditepi danau
dengan lahapnya menundukkan kepalanya
meminum air danau, setelah puas meminum air
dia melihat bayangannya sendiri didalam air
danau, setelah diperhatikan dengan teliti semakin
lama dia semakin puas dengan tanduk yang
berada diatas kepalanya.
“Woii, tanduk diatas kepala saya makin dilihat
makin cantik!, sungguh tidak terpikir tanduk siapa
lagi yang bisa menandingi tanduk seindah ini.”
kebanggaan timbul dari hati rusa wajahnya
memancarkan senyum rasa puas, “tetapi…” mata
rusa dari tanduk turun ke bawah, lalu dia melihat
kakinya.
“Waduh, kaki saya kelihatan sangat panjang dan
kecil, makin dilihat makin jelek!, sangat
menyebalkan!” Rusa sambil mengguman
menggeleng-gelengkan kepalanya. Ketika rusa
sedang mengfokuskan diri memperhatikan
bayangan dirinya sendiri diair danau, ada seekor
singa muncul ditempat yang tidak jauh dari
tempat rusa, dengan diam-diam mendekati rusa.
Pada saat ini kebetulan rusa memalingkan
kepalanya, melihat singa dengan panik dia berlari
dengan cepat, karena keempat kakinya panjang
dia dapat berlari sangat cepat, ketika dia berlari ke
semak-semak, singa sudah tidak dapat
mengejarnya, “uhh..uhh.. untung saya dapat
berlari dengan cepat, jika tidak habislah saya!”
Rusa sambil berlari sambil bersyukur kepada
kakinya yang panjang, sambil terus berlari dia
masuk kedalam hutan, namun tandauknya
tersangkut di dahan pohon. “Aduhh… tanduk
saya tersangkut didahan pohon.. tolong….”
sehingga dia tidak bisa bergerak lagi, oleh sebab
itu singa yang mengejar dari belakang dapat
dengan mudah menangkapnya, dan
menjadikannya santapan yang lezat.
Rusa yang malang ini, sebelum ajalnya tiba
berkata, “Saya sungguh malang, tidak disangka,
kaki yang paling saya benci ini sebenarnya adalah
yang bisa menyelamatkan saya, sedangkan
tanduk yang paling saya banggakan ini malahan
yang mencelakai saya!”
Terkadang sebuah barang dari penampilannya
tidak cantik namun bermanfaat, ada barang yang
terlihat indah tetapi sangat rapuh dan tidak
berguna, baik buruknya barang bukan dilihat dari
penampilan, oleh sebab itu jangan kita tertipu
dengan penampilan atau sebuah benda.

SRIGALA AN MONYET

Di tengah sungai ada sebuah pulau kecil, diatas
pulau tumbuh sebatang pohon buah pir yang
sedang berbuah sangat ranum, buahnya banyak
sekali.
Srigala ingin memakan buah pir, tetapi tidak bisa
menyeberangi sungai.
Monyet juga ingin memakan buah pir, tetapi juga
tidak bisa menyeberangi sungai.
Monyet dan srigala kemudian berembuk, akan
membuat sebuah jembatan menyeberangi
sungai dan memetik buah pir kemudian dibagi
rata.
Monyet dan srigala bekerja sama dengan sekuat
tenaga mereka mengambil sebatang pohon
diletakkan antara pinggir sungai dan pulau kecil
membuat sebuah jembatan kecil yang hanya bisa
diseberangi satu orang saja.
Jembatan ini sangat kecil, tidak mungkin pada saat
bersamaan diseberangi dua orang,
Srigala berkata kepada monyet, “Saya pergi
keseberang lebih dahulu, kemudian engkau
menyusul.”
Srigala segera menyeberangi jembatan sampai
dipulau, sifat licik srigala segera timbul dia ingin
sendirian menguasai buah pir, lalu dia
membuang jembatan kayu kedalam sungai.
Srigala dengan licik tertawa sambil berkata kepada
monyet, “Nyet, pulanglah ke rumahmu, engkau
tidak punya kesempatan memakan buah pir ini.”
Mendengar dan melihat perbuatan srigala yang
licik, monyet sangat marah, tetapi dia segera
sadar dengan tertawa terbahak-bahak dia
berkata,” ha…ha..ha.. Srigala licik memang
engkau dapat memakan habis semua buah pir ini,
tetapi engkauselamanya tidak bisa kembali kesini
lagi!”
Setelah mendengar perkataannya, srigala berubah
menjadi panik, laludengan memohon dia berkata
kepada monyet, “monyet yang baik, kita berdua
adalah sahabat, tolong carikan akal supaya saya
dapat kembali kesana!”
Monyet tanpa menjawab membalikkan badan
meninggalkan srigala sendirian dipulau itu.
Cerita ini memperingatkan kita, orang yang egois
selalu menganggap dirinya lebih pintar dari orang
lain, selalu mencari kesempatan mengambil lebih
banyak keuntungan dari orang lain, mereka tidak
menyadari keegoisan mereka malahan dapat
merugikan diri sendiri, ingin menyakiti orang lain
akhirnya diri sendiri yang disakiti. Jika dalam
masyarakat ini semua manusia berubah menjadi
egois, apa akibatnya? Mungkin yang mereka
hadapi adalah tidak ada rasa percaya diri dan tidak
ada lagi kehangatan dan ketenteraman lagi didunia
ini.

CINTA TAK HARUS BERWUJUD BUNGA


Suami saya adalah seorang insinyur, saya
mencintai sifatnya yang Alami dan saya
menyukai perasaan hangat yang muncul di hati
saya ketika saya bersandar di bahunya yang
bidang. Tiga tahun dalam masa perkenalan, dan
dua tahun dalam masa pernikahan, saya harus
akui, bahwa saya mulai merasa lelah, alasan-2
saya mencintainya dulu telah berubah menjadi
sesuatu yang menjemukan.
Saya seorang wanita yang sentimentil dan
benar-2 sensitif serta berperasaan halus. Saya
merindukan saat-saat romantis seperti seorang
anak yang menginginkan permen. Tetapi semua
itu tidak pernah saya dapatkan. Suami saya jauh
berbeda dari yang saya harapkan. Rasa sensitif-
nya kurang. Dan ketidakmampuannya dalam
menciptakan suasana yang romantis dalam
pernikahan kami telah mementahkan semua
harapan saya akan cinta yang ideal.
Suatu hari, saya beranikan diri untuk mengatakan
keputusan saya kepadanya, bahwa saya
menginginkan perceraian.“Mengapa?”, dia
bertanya dengan terkejut. “Saya lelah, kamu tidak
pernah bisa memberikan cinta yang saya
inginkan” Dia terdiam dan termenung sepanjang
malam di depan komputernya, tampak seolah-
olah sedang mengerjakan sesuatu, padahal tidak.
Kekecewaan saya semakin bertambah, seorang
pria yang bahkan tidak dapat mengekspresikan
perasaannya, apalagi yang bisa saya harapkan
darinya? Dan akhirnya dia bertanya,“Apa yang
dapat saya lakukan untuk merubah pikiranmu?”.
Saya menatap matanya dalam-dalam dan
menjawab dengan pelan,“Saya punya
pertanyaan, jika kau dapat menemukan
jawabannya di dalam hati saya, saya akan
merubah pikiran saya: Seandainya, saya
menyukai setangkai bunga indah yang ada di
tebing gunung dan kita berdua tahu jika kamu
memanjat gunung itu, kamu akan mati. Apakah
kamu akan melakukannya untuk saya?”
Dia termenung dan akhirnya berkata, “Saya akan
memberikan jawabannya besok.” Hati saya
langsung gundah mendengar responnya.
Keesokan paginya, dia tidak ada di rumah, dan
saya menemukan selembar kertas dengan
oret-2an tangannya dibawah sebuah gelas yang
berisi susu hangat yang bertuliskan…. “Sayang,
saya tidak akan mengambil bunga itu untukmu,
tetapi ijinkan saya untuk menjelaskan alasannya.”
Kalimat pertama ini menghancurkan hati saya.
Saya melanjutkan untuk membacanya.“Kamu
bisa mengetik di komputer dan selalu
mengacaukan program di PC-nya dan akhirnya
menangis di depan monitor, saya harus
memberikan jari-2 saya supaya bisa
membantumu dan memperbaiki programnya.”
“Kamu selalu lupa membawa kunci rumah ketika
kamu keluar rumah, dan saya harus memberikan
kaki saya supaya bisa mendobrak pintu, dan
membukakan pintu untukmu ketika pulang.”.
“Kamu suka jalan-2 ke luar kota tetapi selalu
nyasar di tempat-tempat baru yang kamu
kunjungi, saya harus menunggu di rumah agar
bisa memberikan mata saya untuk
mengarahkanmu.”
“Kamu selalu pegal-2 pada waktu ‘teman baikmu’
datang setiap bulannya, dan saya harus
memberikan tangan saya untuk memijat kakimu
yang pegal.” “Kamu senang diam di rumah, dan
saya selalu kuatir kamu akan menjadi ‘aneh’. Dan
harus membelikan sesuatu yang dapat
menghiburmu di rumah atau meminjamkan
lidahku untuk menceritakan hal-hal lucu yang aku
alami.”
”Kamu selalu menatap komputermu, membaca
buku dan itu tidak baik untuk kesehatan matamu,
saya harus menjaga mata saya agar ketika kita
tua nanti, saya masih dapat menolong
mengguntingkan kukumu dan mencabuti
ubanmu.” “Tanganku akan memegang
tanganmu, membimbingmu menelusuri pantai,
menikmati matahari pagi dan pasir yang indah.
Menceritakan warna-2 bunga yang bersinar dan
indah seperti cantiknya wajahmu”.
”Tetapi sayangku, saya tidak akan mengambil
bunga itu untuk mati. Karena, saya tidak sanggup
melihat air matamu mengalir menangisi
kematianku.” “Sayangku, saya tahu, ada banyak
orang yang bisa mencintaimu lebih dari saya
mencintaimu.” “Untuk itu sayang, jika semua
yang telah diberikan tanganku, kakiku, mataku,
tidak cukup bagimu. aku tidak bisa menahan
dirimu mencari tangan, kaki, dan mata lain yang
dapat membahagiakanmu.”
Air mata saya jatuh ke atas tulisannya dan
membuat tintanya menjadi kabur, tetapi saya
tetap berusaha untuk membacanya.“Dan
sekarang, sayangku, kamu telah selasai membaca
jawaban saya. Jika kamu puas dengan semua
jawaban ini, dan tetap menginginkanku untuk
tinggal di rumah ini, tolong bukakan pintu rumah
kita, saya sekarang sedang berdiri di sana
menunggu jawabanmu.” “Jika kamu tidak puas,
sayangku, biarkan aku masuk untuk
membereskan barang-barangku, dan aku tidak
akan mempersulit hidupmu. Percayalah,
bahagiaku bila kau bahagia.”. Saya segera berlari
membuka pintu dan melihatnya berdiri di depan
pintu dengan wajah penasaran sambil tangannya
memegang susu dan roti kesukaanku.
Oh, kini saya tahu, tidak ada orang yang pernah
mencintai saya lebih dari dia mencintaiku. Itulah
cinta, di saat kita merasa cinta itu telah berangsur-
angsur hilang dari hati kita karena kita merasa dia
tidak dapat memberikan cinta dalam wujud yang
kita inginkan, maka cinta itu sesungguhnya telah
hadir dalam wujud lain yang tidak pernah kita
bayangkan sebelumnya. Seringkali yang kita
butuhkan adalah memahami wujud cinta dari
pasangan kita, dan bukan mengharapkan wujud
tertentu.
Karena cinta tidak selalu harus berwujud “bunga”.

CINTA LELAKI BIASA



MENJELANG hari H, Nania masih saja sulit mengungkapkan alasan kenapa dia mau menikah dengan lelaki itu. Baru setelah menengok ke belakang, hari-hari yang dilalui, gadis cantik itu sadar, keheranan yang terjadi bukan semata miliknya, melainkan menjadi milik banyak orang; Papa dan Mama, kakak-kakak, tetangga, dan teman-teman Nania. Mereka ternyata sama herannya. “Kenapa?” tanya mereka di hari Nania mengantarkan surat undangan. Saat itu teman-teman baik Nania sedang duduk di kantin menikmati hari-hari sidang yang baru saja berlalu. Suasana sore di kampus sepi. Berpasang-pasang mata tertuju pada gadis itu. Tiba-tiba saja pipi Nania bersemu merah, lalu matanya berpijar bagaikan lampu neon limabelas watt. Hatinya sibuk merangkai kata-kata yang barangkali beterbangan di otak melebihi kapasitas. Mulut Nania terbuka. Semua menunggu. Tapi tak ada apapun yang keluar dari sana. Ia hanya menarik nafas, mencoba bicara dan? menyadari, dia tak punya kata-kata! Dulu gadis berwajah indo itu mengira punya banyak jawaban, alasan detil dan spesifik, kenapa bersedia menikah dengan laki-laki itu. Tapi kejadian di kampus adalah kali kedua Nania yang pintar berbicara mendadak gagap. Yang pertama terjadi tiga bulan lalu saat Nania menyampaikan keinginan Rafli untuk melamarnya. Arisan keluarga Nania dianggap momen yang tepat karena semua berkumpul, bahkan hingga generasi ketiga, sebab kakak-kakaknya yang sudah berkeluarga membawa serta buntut mereka. “Kamu pasti bercanda!” Nania kaget. Tapi melihat senyum yang tersungging di wajah kakak tertua, disusul senyum serupa dari kakak nomor dua, tiga, dan terakhir dari Papa dan Mama membuat Nania menyimpulkan: mereka serius ketika mengira Nania bercanda. Suasana sekonyong-konyong hening. Bahkan keponakan-keponakan Nania yang balita melongo dengan gigi-gigi mereka yang ompong. Semua menatap Nania! “Nania serius!” tegasnya sambil menebak-nebak, apa lucunya jika Rafli memang melamarnya. “Tidak ada yang lucu,” suara Papa tegas, “Papa hanya tidak mengira Rafli berani melamar anak Papa yang paling cantik!” Nania tersenyum. Sedikit lega karena kalimat Papa barusan adalah pertanda baik. Perkiraan Nania tidak sepenuhnya benar sebab setelah itu berpasang-pasang mata kembali menghujaninya, seperti tatapan mata penuh seleidik seisi ruang pengadilan pada tertuduh yang duduk layaknya pesakitan. “Tapi Nania tidak serius dengan Rafli, kan?” Mama mengambil inisiatif bicara, masih seperti biasa dengan nada penuh wibawa,“maksud Mama siapa saja boleh datang melamar siapapun, tapi jawabannya tidak harus iya, toh?” Nania terkesima. “Kenapa?” Sebab kamu gadis Papa yang paling cantik. Sebab kamu paling berprestasi dibandingkan kami. Mulai dari ajang busana, sampai lomba beladiri. Kamu juga juara debat bahasa Inggris, juara baca puisi seprovinsi. Suaramu bagus! Sebab masa depanmu cerah. Sebentar lagi kamu meraih gelar insinyur. Bakatmu yang lain pun luar biasa. Nania sayang, kamu bisa mendapatkan laki-laki manapun yang kamu mau! Nania memandangi mereka, orang-orang yang amat dia kasihi, Papa, kakak-kakak, dan terakhir Mama. Takjub dengan rentetan panjang uraian mereka atau satu kata‘kenapa’ yang barusan Nania lontarkan. “Nania Cuma mau Rafli,” sahutnya pendek dengan airmata mengambang di kelopak. Hari itu dia tahu, keluarganya bukan sekadar tidak suka, melainkan sangat tidak menyukai Rafli. Ketidaksukaan yang mencapai stadium empat. Parah. “Tapi kenapa?” Sebab Rafli cuma laki-laki biasa, dari keluarga biasa, dengan pendidikan biasa, berpenampilan biasa, dengan pekerjaan dan gaji yang amat sangat biasa. Bergantian tiga saudara tua Nania mencoba membuka matanya. “Tak ada yang bisa dilihat pada dia, Nania!” Cukup! Nania menjadi marah. Tidak pada tempatnya ukuran-ukuran duniawi menjadi parameter kebaikan seseorang menjadi manusia. Di mana iman, di mana tawakkal hingga begitu mudah menentukan masa depan seseorang dengan melihat pencapaiannya hari ini? Sayangnya Nania lagi-lagi gagal membuka mulut dan membela Rafli. Barangkali karena Nania memang tidak tahu bagaimana harus membelanya. Gadis itu tak punya fakta dan data konkret yang bisa membuat Rafli tampak‘luar biasa’. Nania Cuma punya idealisme berdasarkan perasaan yang telah menuntun Nania menapaki hidup hingga umur duapuluh tiga. Dan nalurinya menerima Rafli. Di sampingnya Nania bahagia. Mereka akhirnya menikah. * Setahun pernikahan. Orang-orang masih sering menanyakan hal itu, masih sering berbisik-bisik di belakang Nania, apa sebenarnya yang dia lihat dari Rafli. Jeleknya, Nania masih belum mampu juga menjelaskan kelebihan-kelebihan Rafli agar tampak di mata mereka. Nania hanya merasakan cinta begitu besar dari Rafli, begitu besar hingga Nania bisa merasakannya hanya dari sentuhan tangan, tatapan mata, atau cara dia meladeni Nania. Hal-hal sederhana yang membuat perempuan itu sangat bahagia. “Tidak ada lelaki yang bisa mencintai sebesar cinta Rafli pada Nania.” Nada suara Nania tegas, mantap, tanpa keraguan. Ketiga saudara Nania hanya memandang lekat, mata mereka terlihat tak percaya. “Nia, siapapun akan mudah mencintai gadis secantikmu!” “Kamu adik kami yang tak hanya cantik, tapi juga pintar!” “Betul. Kamu adik kami yang cantik, pintar, dan punya kehidupan sukses!” Nania merasa lidahnya kelu. Hatinya siap memprotes. Dan kali ini dilakukannya sungguh-sungguh. Mereka tak boleh meremehkan Rafli. Beberapa lama keempat adik dan kakak itu beradu argumen. Tapi Rafli juga tidak jelek, Kak! Betul. Tapi dia juga tidak ganteng kan? Rafli juga pintar! Tidak sepintarmu, Nania. Rafli juga sukses, pekerjaannya lumayan. Hanya lumayan, Nania. Bukan sukses. Tidak sepertimu. Seolah tak ada apapun yang bisa meyakinkan kakak-kakaknya, bahwa adik mereka beruntung mendapatkan suami seperti Rafli. Lagi-lagi percuma. “Lihat hidupmu, Nania. Lalu lihat Rafli! Kamu sukses, mapan, kamu bahkan tidak perlu lelaki untuk menghidupimu.” Teganya kakak-kakak Nania mengatakan itu semua. Padahal adik mereka sudah menikah dan sebentar lagi punya anak. Ketika lima tahun pernikahan berlalu, ocehan itu tak juga berhenti. Padahal Nania dan Rafli sudah memiliki dua orang anak, satu lelaki dan satu perempuan. Keduanya menggemaskan. Rafli bekerja lebih rajin setelah mereka memiliki anak-anak. Padahal itu tidak perlu sebab gaji Nania lebih dari cukup untuk hidup senang. “Tak apa,” kata lelaki itu, ketika Nania memintanya untuk tidak terlalu memforsir diri. “Gaji Nania cukup, maksud Nania jika digabungkan dengan gaji Abang.” Nania tak bermaksud menyinggung hati lelaki itu. Tapi dia tak perlu khawatir sebab suaminya yang berjiwa besar selalu bisa menangkap hanya maksud baik. “Sebaiknya Nania tabungkan saja, untuk jaga- jaga. Ya?” Lalu dia mengelus pipi Nania dan mendaratkan kecupan lembut. Saat itu sesuatu seperti kejutan listrik menyentakkan otak dan membuat pikiran Nania cerah. Inilah hidup yang diimpikan banyak orang. Bahagia! Pertanyaan kenapa dia menikahi laki-laki biasa, dari keluarga biasa, dengan pendidikan biasa, berpenampilan biasa, dengan pekerjaan dan gaji yang amat sangat biasa, tak lagi mengusik perasaan Nania. Sebab ketika bahagia, alasan-alasan menjadi tidak penting. Menginjak tahun ketujuh pernikahan, posisi Nania di kantor semakin gemilang, uang mengalir begitu mudah, rumah Nania besar, anak-anak pintar dan lucu, dan Nania memiliki suami terbaik di dunia. Hidup perempuan itu berada di puncak! Bisik-bisik masih terdengar, setiap Nania dan Rafli melintas dan bergandengan mesra. Bisik orang-orang di kantor, bisik tetangga kanan dan kiri, bisik saudara-saudara Nania, bisik Papa dan Mama. Sungguh beruntung suaminya. Istrinya cantik. Cantik ya? dan kaya! Tak imbang! Dulu bisik-bisik itu membuatnya frustrasi. Sekarang pun masih, tapi Nania belajar untuk bersikap cuek tidak peduli. Toh dia hidup dengan perasaan bahagia yang kian membukit dari hari ke hari. Tahun kesepuluh pernikahan, hidup Nania masih belum bergeser dari puncak. Anak-anak semakin besar. Nania mengandung yang ketiga. Selama kurun waktu itu, tak sekalipun Rafli melukai hati Nania, atau membuat Nania menangis. * Bayi yang dikandung Nania tidak juga mau keluar. Sudah lewat dua minggu dari waktunya. “Plasenta kamu sudah berbintik-bintik. Sudah tua, Nania. Harus segera dikeluarkan!” Mula-mula dokter kandungan langganan Nania memasukkan sejenis obat ke dalam rahim Nania. Obat itu akan menimbulkan kontraksi hebat hingga perempuan itu merasakan sakit yang teramat sangat. Jika semuanya normal, hanya dalam hitungan jam, mereka akan segera melihat si kecil. Rafli tidak beranjak dari sisi tempat tidur Nania di rumah sakit. Hanya waktu-waktu shalat lelaki itu meninggalkannya sebentar ke kamar mandi, dan menunaikan shalat di sisi tempat tidur. Sementara kakak-kakak serta orangtua Nania belum satu pun yang datang. Anehnya, meski obat kedua sudah dimasukkan, delapan jam setelah obat pertama, Nania tak menunjukkan tanda-tanda akan melahirkan. Rasa sakit dan melilit sudah dirasakan Nania per lima menit, lalu tiga menit. Tapi pembukaan berjalan lambat sekali. “Baru pembukaan satu.” “Belum ada perubahan, Bu.” “Sudah bertambah sedikit,” kata seorang suster empat jam kemudian menyemaikan harapan. “Sekarang pembukaan satu lebih sedikit.” Nania dan Rafli berpandangan. Mereka sepakat suster terakhir yang memeriksa memiliki sense of humor yang tinggi. Tigapuluh jam berlalu. Nania baru pembukaan dua. Ketika pembukaan pecah, didahului keluarnya darah, mereka terlonjak bahagia sebab dulu-dulu kelahiran akan mengikuti setelah ketuban pecah. Perkiraan mereka meleset. “Masih pembukaan dua, Pak!” Rafli tercengang. Cemas. Nania tak bisa menghibur karena rasa sakit yang sudah tak sanggup lagi ditanggungnya. Kondisi perempuan itu makin payah. Sejak pagi tak sesuap nasi pun bisa ditelannya. “Bang?” Rafli termangu. Iba hatinya melihat sang istri memperjuangkan dua kehidupan. “Dokter?” “Kita operasi, Nia. Bayinya mungkin terlilit tali pusar.” Mungkin? Rafli dan Nania berpandangan. Kenapa tidak dari tadi kalau begitu? Bagaimana jika terlambat? Mereka berpandangan, Nania berusaha mengusir kekhawatiran. Ia senang karena Rafli tidak melepaskan genggaman tangannya hingga ke pintu kamar operasi. Ia tak suka merasa sendiri lebih awal. Pembiusan dilakukan, Nania digiring ke ruangan serba putih. Sebuah sekat ditaruh di perutnya hingga dia tidak bisa menyaksikan ketrampilan dokter-dokter itu. Sebuah lagu dimainkan. Nania merasa berada dalam perahu yang diguncang ombak. Berayun-ayun. Kesadarannya naik-turun. Terakhir, telinga perempuan itu sempat menangkap teriakan-teriakan di sekitarnya, dan langkah-langkah cepat yang bergerak, sebelum kemudian dia tak sadarkan diri. Kepanikan ada di udara. Bahkan dari luar Rafli bisa menciumnya. Bibir lelaki itu tak berhenti melafalkan zikir. Seorang dokter keluar, Rafli dan keluarga Nania mendekat. “Pendarahan hebat.” Rafli membayangkan sebuah sumber air yang meluap, berwarna merah. Ada varises di mulut rahim yang tidak terdeteksi dan entah bagaimana pecah! Bayi mereka selamat, tapi Nania dalam kondisi kritis. Mama Nania yang baru tiba, menangis. Papa termangu lama sekali. Saudara-saudara Nania menyimpan isak, sambil menenangkan orangtua mereka. Rafli seperti berada dalam atmosfer yang berbeda. Lelaki itu tercenung beberapa saat, ada rasa cemas yang mengalir di pembuluh-pembuluh darahnya dan tak bisa dihentikan, menyebar dan meluas cepat seperti kanker. Setelah itu adalah hari-hari penuh doa bagi Nania. * Sudah seminggu lebih Nania koma. Selama itu Rafli bolak-balik dari kediamannya ke rumah sakit. Ia harus membagi perhatian bagi Nania dan juga anak-anak. Terutama anggota keluarganya yang baru, si kecil. Bayi itu sungguh menakjubkan, fisiknya sangat kuat, juga daya hisapnya. Tidak sampai empat hari, mereka sudah oleh membawanya pulang. Mama, Papa, dan ketiga saudara Nania terkadang ikut menunggui Nania di rumah sakit, sesekali mereka ke rumah dan melihat perkembangan si kecil. Walau tak banyak, mulai terjadi percakapan antara pihak keluarga Nania dengan Rafli. Lelaki itu sungguh luar biasa. Ia nyaris tak pernah meninggalkan rumah sakit, kecuali untuk melihat anak-anak di rumah. Syukurnya pihak perusahaan tempat Rafli bekerja mengerti dan memberikan izin penuh. Toh, dedikasi Rafli terhadap kantor tidak perlu diragukan. Begitulah Rafli menjaga Nania siang dan malam. Dibawanya sebuah Quran kecil, dibacakannya dekat telinga Nania yang terbaring di ruang ICU. Kadang perawat dan pengunjung lain yang kebetulan menjenguk sanak famili mereka, melihat lelaki dengan penampilan sederhana itu bercakap-cakap dan bercanda mesra. Rafli percaya meskipun tidak mendengar, Nania bisa merasakan kehadirannya. “Nania, bangun, Cinta?” Kata-kata itu dibisikkannya berulang-ulang sambil mencium tangan, pipi dan kening istrinya yang cantik. Ketika sepuluh hari berlalu, dan pihak keluarga mulai pesimis dan berfikir untuk pasrah, Rafli masih berjuang. Datang setiap hari ke rumah sakit, mengaji dekat Nania sambil menggenggam tangan istrinya mesra. Kadang lelaki itu membawakan buku-buku kesukaan Nania ke rumah sakit dan membacanya dengan suara pelan. Memberikan tambahan di bagian ini dan itu. Sambil tak bosan-bosannya berbisik, “Nania, bangun, Cinta?” Malam-malam penantian dilewatkan Rafli dalam sujud dan permohonan. Asalkan Nania sadar, yang lain tak jadi soal. Asalkan dia bisa melihat lagi cahaya di mata kekasihnya, senyum di bibir Nania, semua yang menjadi sumber semangat bagi orang-orang di sekitarnya, bagi Rafli. Rumah mereka tak sama tanpa kehadiran Nania. Anak-anak merindukan ibunya. Di luar itu Rafli tak memedulikan yang lain, tidak wajahnya yang lama tak bercukur, atau badannya yang semakin kurus akibat sering lupa makan. Ia ingin melihat Nania lagi dan semua antusias perempuan itu di mata, gerak bibir, kernyitan kening, serta gerakan-gerakan kecil lain di wajahnya yang cantik. Nania sudah tidur terlalu lama. Pada hari ketigapuluh tujuh doa Rafli terjawab. Nania sadar dan wajah penat Rafli adalah yang pertama ditangkap matanya. Seakan telah begitu lama. Rafli menangis, menggenggam tangan Nania dan mendekapkannya ke dadanya, mengucapkan syukur berulang-ulang dengan airmata yang meleleh. Asalkan Nania sadar, semua tak penting lagi. Rafli membuktikan kata-kata yang diucapkannya beratus kali dalam doa. Lelaki biasa itu tak pernah lelah merawat Nania selama sebelas tahun terakhir. Memandikan dan menyuapi Nania, lalu mengantar anak-anak ke sekolah satu per satu. Setiap sore setelah pulang kantor, lelaki itu cepat-cepat menuju rumah dan menggendong Nania ke teras, melihat senja datang sambil memangku Nania seperti remaja belasan tahun yang sedang jatuh cinta. Ketika malam Rafli mendandani Nania agar cantik sebelum tidur. Membersihkan wajah pucat perempuan cantik itu, memakaikannya gaun tidur. Ia ingin Nania selalu merasa cantik. Meski seringkali Nania mengatakan itu tak perlu. Bagaimana bisa merasa cantik dalam keadaan lumpuh? Tapi Rafli dengan upayanya yang terus-menerus dan tak kenal lelah selalu meyakinkan Nania, membuatnya pelan-pelan percaya bahwa dialah perempuan paling cantik dan sempurna di dunia. Setidaknya di mata Rafli. Setiap hari Minggu Rafli mengajak mereka sekeluarga jalan-jalan keluar. Selama itu pula dia selalu menyertakan Nania. Belanja, makan di restoran, nonton bioskop, rekreasi ke manapun Nania harus ikut. Anak-anak, seperti juga Rafli, melakukan hal yang sama, selalu melibatkan Nania. Begitu bertahun-tahun. Awalnya tentu Nania sempat merasa risih dengan pandangan orang-orang di sekitarnya. Mereka semua yang menatapnya iba, lebih-lebih pada Rafli yang berkeringat mendorong kursi roda Nania ke sana kemari. Masih dengan senyum hangat di antara wajahnya yang bermanik keringat. Lalu berangsur Nania menyadari, mereka, orang- orang yang ditemuinya di jalan, juga tetangga-tetangga, sahabat, dan teman-teman Nania tak puas hanya memberi pandangan iba, namun juga mengomentari, mengoceh, semua berbisik-bisik. “Baik banget suaminya!” “Lelaki lain mungkin sudah cari perempuan kedua!” “Nania beruntung!” “Ya, memiliki seseorang yang menerima dia apa adanya.” “Tidak, tidak cuma menerima apa adanya, kalian lihat bagaimana suaminya memandang penuh cinta. Sedikit pun tak pernah bermuka masam!” Bisik-bisik serupa juga lahir dari kakaknya yang tiga orang, Papa dan Mama. Bisik-bisik yang serupa dengungan dan sempat membuat Nania makin frustrasi, merasa tak berani, merasa? Tapi dia salah. Sangat salah. Nania menyadari itu kemudian. Orang-orang di luar mereka memang tetap berbisik-bisik, barangkali selamanya akan selalu begitu. Hanya saja, bukankah bisik-bisik itu kini berbeda bunyi? Dari teras Nania menyaksikan anak-anaknya bermain basket dengan ayah mereka. Sesekali perempuan itu ikut tergelak melihat kocak permainan. Ya. Duapuluh dua tahun pernikahan. Nania menghitung-hitung semua, anak-anak yang beranjak dewasa, rumah besar yang mereka tempati, kehidupan yang lebih dari yang bisa dia syukuri. Meski tubuhnya tak berfungsi sempurna. Meski kecantikannya tak lagi sama karena usia, meski karir telah direbut takdir dari tangannya. Waktu telah membuktikan segalanya. Cinta luar biasa dari laki-laki biasa yang tak pernah berubah, untuk Nania.
Dalam sebuah kitab Imam al-Ghazali disebutkan peristiwa Iblis sebelum dilaknat oleh Allah. Cerita tentang kesombongan, tentang takabur, tentang selalu berbangga diri pun, adalah sebuah kisah yang lebih tua dibanding penciptaan manusia.

Ia hadir dan berawal ketika manusia masih dalam perencanaan penciptaan. Karena hanya para malaikat makhluk yang diciptakan sebelum manusia, kesombongan sejatinya berhulu dari malaikat.

Adalah AZAZIL, termasuk dari golongan yang didekatkan, yang dikenal penduduk surga karena doanya mudah dikabulkan oleh Allah. Karena selalu dikabulkan oleh Allah, bahkan para malaikat pernah memintanya untuk mendoakan agar mereka tidak tertimpa laknat Allah.

Tersebutlah suatu ketika saat berkeliling di surga, malaikat Israfil mendapati sebuah tulisan "Seorang hamba Allah yang telah lama mengabdi akan mendapat laknat dengan sebab menolak perintah Allah."

Tulisan yang tertera di salah satu pintu syurga itu, tak pelak membuat Israfil menangis. Ia takut, itu adalah dirinya. Beberapa malaikat lain juga menangis dan punya ketakutan yang sama seperti Israfil, setelah mendengar kabar perihal tulisan di pintu surga itu dari Israfil. Mereka lalu sepakat mendatangi Azazil dan meminta didoakan agar tidak tertimpa laknat dari Allah. Setelah mendengar penjelasan dari Israfil dan para malaikat yang lain, Azazil lalu memanjatkan doa. "Ya Allah. Janganlah Engkau murka atas mereka."

Di luar doanya yang mustajab, Azazil dikenal juga sebagai Sayidul Malaikat alias penghulu para malaikat dan Khazinul Jannah (bendaharawan surga). Semua lapis langit dan para penghuninya, menjuluki Azazil dengan sebutan penuh kemuliaan meski berbeda-beda.

Pada langit lapis pertama , ia berjuluk Aabid, ahli ibadah yang mengabdi luar biasa kepada Allah pada langit lapis pertama,
Di langit lapis kedua, julukan pada Azazil adalah Raki atau ahli ruku kepada Allah,
Di langit lapis ke tiga, ia berjuluk Saajid atau ahli sujud,
Di langit ke empat ia dijuluki Khaasyi karena selalu merendah dan takluk kepada Allah,
Di langit lapis kelima menyebut Azazil sebagai Qaanit Karena ketaatannya kepada Allah,
Di langit keenam Gelar Mujtahid, karena ia bersungguh-sungguh ketika beribadah kepada Allah.
Pada langit ketujuh, ia dipanggil Zaahid, karena sederhana dalam menggunakan sarana hidup.

Selama 120 ribu tahun, Azazil, si Penghulu Para Malaikat menyandang semua gelar kehormatan dan kemuliaan, hingga tibalah ketika para malaikat melakukan musyawarah besar atas undangan Allah. Ketika itu, Allah, Zat pemilik kemutlakan dan semua niat, mengutarakan maksud untuk menciptakan pemimpin di bumi.

Langit dan bumi bergemuruh karena terjadi desas desus bahwa Allah berkehendak menciptakan makhlukNya yang bernama Adam as, kakek moyang manusia yang akan menjadi khalifah di muka bumi. Ketika para malaikat mengetahui bahwa Allah akan menciptakan Adam, manusia pertama yang diciptakan dari tanah dengan tangan Nya, dan diberikan kepadanya segala macam kesempurnaan dari mulai ruh, jasad, darah, daging, syahwat, kekuatan, dihiasi dengan akal, dan diberikan kepadanya ilmu yang tidak diberikan kepada para malaikat “Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama seluruhnya”, para malaikat pun heran dengan kehendak Allah. Mereka tidak iri atau hasut, akan tetapi ingin mengetahui apa hikmahnya Allah ingin menciptakan manusia yang akan merusak dan menumpahkan darah di muka bumi? Mereka bertanya kepada Allah “Mengapa Engkau hendak menjadikan di muka bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau” Allah pun langsung berseru: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang kamu tidak ketahui”

"Sesungguhnya Aku hendak menciptakan seorang khalifah (pemimpin) di muka bumi." begitulah firman Allah. Semua malaikat hampir serentak menjawab mendengar kehendak Allah. "Ya Allah, mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di muka bumi, yang hanya akan membuat kerusakan dan menumpahkan darah di bumi, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau.
Allah menjawab kekhawatiran para malaikat dan meyakinkan bahwa, "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (QS. Al Baqarah : 30) 
 
Setelah selesai pencitaan Adam as dari tanah, dan peniupan roh kepadanya, Allah memerintahkan seluruh malaikat untuk sujud kepadanya. Perintah sujud kepada Adam di sini bukan berarti Allah memerintahkan mereka bersujud kepadanya karena memperhambakan diri, karena sujud memperhambakan diri itu hanya semata-mata kepada Allah. Yang dimaksud sujud di sini adalah sebagai penghargaan dan penghormatan kepada makhluk yang baru saja diciptakan Allah dari tanah yang diberikan kepadanya segala kesempurnaan dan keistimewaan.
“Maka apabila Aku sempurnakan dia dan AKU TIUPKAN PADANYA RUH DARI KU, hendaklah kamu tunduk sujud akan dia” (AL-HIJR: 29) 

Allah lalu menciptakan manusia pertama yang diberi nama Adam. Kepada para malaikat, Allah memperagakan kelebihan dan keistimewaan Adam, yang menyebabkan para malaikat mengakui kelebihan Adam atas mereka. Lalu Allah menyuruh semua malaikat agar bersujud kepada Adam, sebagai wujud kepatuhan dan pengakuan atas kebesaran Allah. Seluruh malaikat pun bersujud, kecuali Azazil.

"Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat "Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir" (Al Baqarah: 34) 
 

Berawal dari Surga Sebagai penghulu para malaikat dengan semua gelar dan sebutan kemuliaan, Azazil merasa tak pantas bersujud pada makhluk lain termasuk Adam karena merasa penciptaan dan statusnya yang lebih baik. Allah melihat tingkah dan sikap Azazil, lalu bertanya sembari memberi gelar baru baginya Iblis. "Hai Iblis, apakah yang menghalangimu untuk bersujud kepada yang telah Kuciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri (takabur) ataukah kamu merasa termasuk orang-orang yang lebih tinggi?"

Mendengar pernyataan Allah, bukan permintaan ampun yang keluar dari Azazil, sebaliknya ia malah menantang dan berkata
Wahai Allah,
Bagaimana aku bisa sujud kepada adam sedangkan Engkau sendiri telah membisikkan sesuatu kepadaku bahwa ini adalah bagian kehendakMU
 
Bagaimana bisa aku sujud kepada yang selain Engkau, Selama ini aku dan Engkau adalah satu dan pengetahuanMu adalah pengetahuanku, dalam keKuasaanMu
 
Bagaimana aku bisa sujud kepada makhluk yang akan menumpahkan darah dan permusuhan
Bagaimana aku bisa sujud kepada makhluk yang hanya sedikit saja diantara mereka yang akan Mengagungkan Engkau 
 
Bagaimana aku bisa sujud kepada adam dan anak cucunya yang kelak sebagian besar dari mereka akan memusuhi agama Engkau, sedangkan pengetahuan ini adalah Engkau sendiri yang membukakannya untukku

"Ya Allah,sungguh Engkau telah ciptakan aku dari 'api yang menyala' dan Engkau ciptakan dia dari 'tanah' maka aku tidak akan sudi sujud kepada dia .."

"SUJUDLAH KAMU KEPADA ADAM"
"Demi KeBesaranMu ... aku tidak akan sujud kepada yang selain Engkau"

"SUJUDLAH KAMU KEPADA ADAM"
"Sungguh hanya kepadaMu saja hamba bersujud"

Mendengar jawaban Azazil yang sombong, Allah berfirman. "Keluarlah kamu dari surga. Sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang diusir".

Azazil alias Iblis, sejak itu tak lagi berhak menghuni surga. Kesombongan dirinya, yang merasa lebih baik, lebih mulia dan sebagainya dibanding makhluk lain telah menyebabkannya menjadi penentang Allah yang paling nyata. Padahal Allah sungguh tak menyukai orang-orang yang sombong. Diharamkan-Nya Surga bagi orang yang dalam hatinya ada rasa sombong meskipun seberat biji sawi.

Bibit kesombongan dari Azazil sejatinya sudah bersemai sejak Israfil dan para malaikat mendatanginya agar mendoakan mereka kepada Allah. Waktu itu, ketika mendengar penjelasan Israfil, Azazil berkata, "Ya Allah! Hamba-Mu yang manakah yang berani menentang perintah-Mu, sungguh aku ikut mengutuknya."

Azazil lupa, dirinya adalah juga hamba Allah dan tak menyadari bahwa kata "hamba" yang tertera pada tulisan di pintu surga, bisa menimpa kepada siapa saja, termasuk dirinya.

Lalu, demi mendengar ketetapan Allah, Iblis bertambah nekat seraya meminta kepada Allah agar diberi dispensasi. Katanya, "Ya Allah, beri tangguhlah aku sampai mereka ditangguhkan."

Allah bermurah hati, dan Iblis mendapat apa yang dia minta yaitu masa hidup panjang selama manusia masih hidup di permukaan bumi sebagai khalifah. Dasar Iblis, Allah yang maha pemurah, masih juga ditawar. Ia lantas bersumpah akan menyesatkan Adam dan anak cucunya, seluruhnya, Kecuali hamba-hambaMu yang mukhlis di antara mereka. "

Maka kata Allah, "Yang benar adalah sumpah-Ku dan hanya kebenaran itulah yang Kukatakan. Sesungguhnya Aku pasti akan memenuhi neraka jahanam dengan jenis dari golongan kamu dan orang-orang yang mengikutimu di antara mereka semuanya."

=================================================================

—–Dalam perpustakaan digital Wikipedia: Azâzîl terdiri atas kata al-‘azâz yang berarti ‘hamba’ dan al-îl yang berarti ‘melata’. Kata al-‘azâz berasal dari al-‘izzah yang berarti kebanggaan atau kesombongan. Dinamakan demikian karena ia tercipta dari api. Kata al-‘azâz (العزاز) terdiri dari empat huruf, yaitu huruf ‘ain, zây, alif, dan zây yang kedua. Masing-masing huruf menunjukkan sepak terjang iblis, karena setiap nama itu menunjukkan perbuatan pemiliknya. Dari huruf ‘ain muncul kata ‘ulluw ‘kesombongan’, dari huruf zây muncul kata zuhw ‘sikap takabur’, dari huruf alif muncul kata ibâ’ ‘pembangkangan’ dan istikbâr ‘sifat angkuh’. Kesombongan, sikap takabur, pembangkangan, dan sifat angkuh merupakan sifat-sifat yang dimiliki iblis. Inilah tafsir nama asli iblis yaitu Azâzîl. Azâzîl sangat banyak memiliki julukan, seperti Sayidul Malaikat dan Khazinul Jannah. Di setiap langit ia memiliki julukan yang sangat bagus, yaitu: Langit Pertama (ar-Rafii’ah) al-Abid ahli ibadah, selalu mengabdi luar biasa kepada Allah, Langit Kedua (al-Maa’uun) ar-Raki ahli ruku, Langit Ketiga (al-Maziinah) as-Saajid ahli sujud, Langit Keempat (az-Zahirah) al-Khaasyi selalu merendah dan takluk kepada Allah, Langit Kelima (al-Muniirah) al-Qaanit selalu ta’at, Langit Keenam (al-Khaliishah) al-Mujtahid bersungguh-sungguh dalam beribadah, Langit Ketujuh (al-Ajiibah) az-Zahid sederhana dalam menggunakan sarana hidup. Wujud Azâzîl Sebelum Penciptaan Adam memiliki wajah rupawan cemerlang, mempunyai empat sayap, banyak ilmu, terbanyak dalam hal ibadah serta menjadi kebanggan para malaikat dan dia juga pemimpin para malaikat karubiyin dan masih banyak lagi. Setelah Penciptaan Adam karena enggan untuk bersujud kepada Adam, Allah merubahkan mukanya pada asalnya yang sangat indah cemerlangan menjadi bentuk seperti babi hutan. Allah merubah kepalanya seperti kepala unta, dadanya seperti daging yang menonjol di atas punggung, wajah yang ada di antara dada dan kepala itu seperti wajah kera, kedua matanya terbelah pada sepanjang permukaan wajahnya. Lubang hidungnya terbuka seperti cerek tukang bekam, kedua bibirnya seperti bibir lembu, taringnya keluar seperti taring babi hutan dan janggut terdapat sebanyak tujuh helai. Azâzîl diberi umur hingga hari akhir kiamat. Dengan janji untuk menyesatkan manusia sebanyak mungkin dan menemaninya di neraka Jahannam kelak. Permintaan Azâzîl kepada Allah: “Berkata iblis: Ya Tuhanku, (kalau begitu) maka beri tangguhlah kepadaku sampai hari (manusia) dibangkitkan.(Al-Hijr, 15:36) Lalu Allah menjawab: “Sesungguhnya Aku pasti akan memenuhi neraka Jahanam dengan jenis kamu dan dengan orang-orang yang mengikuti kamu di antara mereka kesemuanya.(Shaad, 38:85) ——

 ==============================================================

“Maka apabila Aku sempurnakan dia dan AKU TIUPKAN PADANYA RUH DARI KU, hendaklah kamu tunduk sujud akan dia” (AL-HIJR: 29)

“Lalu Ia sempurnakan kejadiannya, Ia tiupkan pada sebagian dari Ruh-Nya dan Ia jadikan bagi kamu pendengaran dan penglihatan dan hati tetapi sedikit sekali kamu bersyukur.” AS-SAJ’DAH: 9

Ayat ini demikian khusus bahwa Ruh itu sesuatu zat yang sangat istimewa, manusia yang telah mengenal dirinya artinya mengenal tabiat dan fitrahnya Ruh, tidak memiliki kemampuan untuk menerangkan (menjelaskan) akan substansi Ruh disebabkan karena tidak ada jembatan ilustrasi (kias) didunia ini untuk dapat dijadikan contoh atas tabiat dan fitrahnya Ruh. Hanya dijelaskan bahwa kandungan Ruh adalah Energi Tuhan.

Demikian tingginya kedudukan Ruh atas makhluk-makhluk yang lain sampai-sampai malaikat sujud (menghormati) terhadapnya. Demikian berharganya manusia bagi yang sudah memahami akan jati dirinya.

Manusia yang bersungguh-sungguh, bekerja keras mencari cahaya Tuhannya dengan ibadah yang terus menerus insyaallah Bisa memahami akan hidupnya, apa yang menjadi visi dalam kehidupannya didunia yang menjadikan ia bekerja hanya untuk Tuhannya, lahirnya Ruh (Cahaya) atas jasmaniah dan bathiniah.

Ruh adalah cahaya dimana kecepatannya, dalam berkomunikasi demikian luar biasa bila kita bandingkan dengan kecepatan suara, dikatakan dalam ayat:

“Naik malaikat dan Ruh Ruh kepadaNya didalam sehari qadarnya lima puluh ribu tahun”
Al Haq’qaq 4

Artinya bahwa perbandingannya adalah satu hari berbanding delapan belas juta hari, artinya satu jam berbanding 18.000.000 jam. Teknologi manusia dengan kecanggihannya, untuk ukuran kecepatan baru sampai pada kecepatan suara. Demikian yang terjadi pada mi’rajnya Nabi Muhammad SAW dari dimensi matrialistik menuju dimensi dzat Allah. dan pertemuan nabi Musa degan TuhanNYA

“Dan kami telah utus beberapa rasul yang telah Kami ceritakan (hal hal) mereka kepadamu lebih dahulu dan beberapa rasul yang tidak kami ceritakan kepadamu dan Allah telah omong (berbicara) kepada Musa pembicaraan yang terang”
An Nisa’ 164

“ Katakanlah: Tidak lain aku ini, melainkan manusia seperti kamu, diwahyukan kepadaku, bahwa tidak ada Tuhan kamu, melainkan Tuhan yang satu, maka barang siapa percaya akan pertemuan dengan Tuhannya, hendaklah ia mengerjakan amal shalih dan jangan engkau sekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya”
AL- KAHF 110

Dalam ayat ini kalimat yang terlahir adalah perkataan Nabi/Rasul, bahwa nabi menyatakan dirinya adalah manusia seperti manusia lainnya, di dalam prosesnya, sebelum dinyatakan sebagai nabi/rasul, beliau memasuki proses evolusi dimana tujuan di dalam hidupnya adalah mencari Tuhan yang satu, yang akhir dari proses tersebut bertemunya beliau dengan Allah yaitu Tuhan yang menjadi tujuannya dan ini diabadikan dalam peristiwa Isra’ Mi’raj, di dalam pertemuan inilah terjadi komunikasi dengan Allah.

=================================================================

“Dan jin itu, Kami jadikan dia lebih dahulu, dari api yang beracun” AL-HIJR 27

Al-Hijr 27 dikatakan bahwa JIN ITU DIJADIKAN, SEMENTARA RUH MANUSIA DITIUPKAN sebagaimana tersebut di QS AL-HIJR: 29,

Maka jin itu dicipta oleh Allah SWT.
Sementara, RUH ITU BUKAN CIPTAAN TAPI BAGIAN DARI DZAT ALLAH SWT. Itu sebabnya Ruh itu kekal sebagaimana kekekalan Dzat-NYA sementara Jin itu bersifat tidak kekal dan terpisah dengan ALLAH SWT.

Dari mana asalnya ruh? Asal dari ruh yaitu dari-NYA. Bahkan ruh adalah sebagian dari DZAT Allah SWT. Maka jangan meremehkan manusia karena di dalam ruh manusia terkandung Dzat dan sifat-sifat Allah SWT.

“Maka apabila Aku sempurnakan dia dan AKU TIUPKAN PADANYA RUH DARI KU, hendaklah kamu tunduk sujud akan dia” (AL-HIJR: 29)

“Lalu Ia sempurnakan kejadiannya, Ia tiupkan pada sebagian dari Ruh-Nya dan Ia jadikan bagi kamu pendengaran dan penglihatan dan hati tetapi sedikit sekali kamu bersyukur.” AS-SAJ’DAH: 9

Ruh adalah zat yang bercahaya atas jasmaniah manusia dan dia bagian dari cahaya Tuhan dan dia jati diri atas diri manusia, energinya tidak terbatasi oleh dimensi ruang, gerak dan waktu. Di dalam ruh manusia, terdapat program dahsyat yang berupa pengetahuan yang ada di seluruh alam semesta ini. Pantas bila kemudian manusia diberi mandat karena manusia adalah wakil-NYA.

“Dan (ingatlah) tatkala Tuhanmu berkata kepada malaikat:“Sesungguhnya Aku hendak menjadikan khalifah di bumi….”
“Dan Ia telah mengajarkan kepada Adam (Ruh) keterangan-keterangan (pengetahuan) itu semuanya…”
AL-BAQARAH 30 dan 31

Barang siapa yang telah mengenal rahasia Ruh ia telah mengenal dirinya dan ketika ia telah mengenal dirinya, maka ia mengenal Tuhannya dan apabila ia telah mengenal dirinya dan Tuhannya, niscaya ia mengenal bahwa itu urusan Tuhannya (Amrun Robbaani) dengan tabiat dan fitrahnya. 
    

Saudaraku,
Dari ulasan diatas kita bisa mengambil satu istimbath kecil, kalau Iblis telah mambangkang tidak mendengar perintah Allah, enggan untuk sujud karena sombong merasa dirinya paling mulia, paling suci, sehingga menolak perintah Allah untuk bersujud kepada Adam sebagai tanda hormat dan panghargaan terhadap makhuk yang diciptakan Allah dari tanah. Salahnya Iblis hanya tidak taat terhadap perintah Allah untuk sujud kepada seorang manusia. Sedangkan Iblis sendiri asalnya ketua seluruh malaikat di langit dan di bumi yang selalu bersujud kepadaNya dan yang paling banyak ilmu dan ibadahnya. Sekarang, di dunia ini banyak anak cucu Adam as yang lebih parah dari pada Iblis, mereka sudah kena tipu daya dan siasat busuk Iblis, mereka diperintahkan untuk bersujud kepada Allah akan tetapi mereka enggan dan menolak untuk sujud kepada Nya. Pada hal sejatinya bahwa manusia terdapat sebagian dari ruhNYA

Wallahu’alam
 
Demikian sekilas yang bisa saya sampaikan. Mohon maaf bila ada kekurangan dan kesalahan. Itu semata-mata karena kebodohan saya sebagai manusia biasa dalam menafsirkan ayat-ayat-NYA dan sumber-sumber yang ada. Pasti kita perlu kembalikan kebenaran yang sejati hanya pada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Tahu. Semoga kita senantiasa bersemangat untuk terus menuntut ilmu dan mendapatkan hikmah dari semua yang kita ketahui. Sedemikian hingga akhirnya kita menjadi pengikut ajaran Rasulullah SAW:

“Sesungguhnya telah ada pada Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu bagi orang-orang yang mengharap Allah dan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” AL-AHZAB 21. 





  













  




MINTA MAAF TIDAK MENJADIKAN KITA HINA
MEMBERI MAAF JUGA TIDAK MEMBUAT KITA BANGGA
TAPI SALING MEMAAFKAN INSYA ALLAH MEMBUAT
KITA DIMULIAKAN-NYA
TAQOBALALLAHU MINNA WAMINKUM
SHIYAMANA WA SHIYAMAKUM
Saya  mengucapkan SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI
1432 H kepada sahabat-sahabat ku semua
MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN..

Sabtu, 20 Agustus 2011

PIANIS DAN BOCAH CILIK

Seringkali saat kita akan menggapai impian-impian besar kita, kita selalu dihantui rasa kegagalan dan bujukan-bujukan dari hati bahwa apa yang akan kita lakukan akan gagal. Terkadang kita ketakutan dan bingung oleh rasa tersebut. Ada sebagian kecil orang terus menerobos ketakutan tersebut dan berhasil menuju kesuksesan. Namun tidak sedikit pula, yang belum mencoba sudah ketakutan akan gagal. Untuk lebih detailnya mari kita pelajari cerita berikut ini




Di Rusia terdapat seorang ayah dan anak berumur 5 tahun yang hidup bersama. Karena sang ayah yang suka sekali kepada namanya pertunjukan piano sehingga anaknya yang masih kecil tersebut di sekolahkan pada sekolah piano ternama di rusia. Saat sedang ada konser piano dari salah seorang pianis terkenal di dunia, ayah tersebut langsung membeli 2 tiket untuk menontonnya. Saat konser piano tiba, Gedung tempat pertunjukan pianis ternama tadi sangat amat penuh oleh penonton dan pengunjung. Lampu di gedung tersebut dimatikan sebelum acaranya dimulai.
Tiba-tiba saja si anak kecil umur 5 tahun tadi tidak tahan duduk di kursi, langsung saja dia berkeliaran dan tiba-tiba saat panggung sedikit demi sedikit dibuka, si anak kecil tadi langsung naik keatas panggung dan mendekati piano. Ia langsung saja memainkan piano tadi dengan lagu twinkle-twinkle little star (bener ga yah tulisannya:D). Spontan saja petugas lampu sorot kaget karena belum saatnya sang pianis memainkan pianonya, dikarenakan belum ada aba-aba untuk memulai acara. Namun meskipun demikian si petugas tadi langsung saja menyorot bagian tempat piano. Tapi betapa kagetnya seluruh penonton dan petugas tadi ternyata yang memainkan piano tadi bukan sang pianis tapi seorang anak berumur 5 tahun.
Mengetahui hal tersebut sang pianis aslinya tidak marah ataupun mengusir anak kecil tadi pergi. Namun Ia langsung saja naik keatas panggung dan mengimbangi serta membenahi jika ada kesalahan dari sang bocah cilik tadi. Mereka berdua akhirnya berduet dengan solid dan bagus. Selesai acara pun semua penonton bersorak-sorai kagum pada kedua insan tadi. Yang satu adalah seorang pianis terkenal sedangkan yang satunya lagi adalah seorang bocah cilik yang dengan keluguannya, naik ke panggung dan bermain sesuai dengan apa kata hatinya.

Nah apa yang bisa diambil hikmahnya dari cerita diatas ?? Kita hendaknya dalam menggapai impian kita, kita bersikap seperti seorang bocah cilik tadi. Ia tidak pernah merasa takut dalam melakukan sesuatu yang ia inginkan, ia melakukan sesuatu sesuai kata hatinya, dan yang terjadi adalah ia sukses membuat penonton kagum padanya. Nah yang dapat kita petik dari seorang pianis terkenal adalah jikalau anda sudah menjadi orang sukses dan hebat jangan pernah mengira kesuksesan anda adalah hasil dari kerja keras anda dan jerih payah anda saja. Namun dibalik kesuksesan anda itu, pasti ada andil dari orang lain. Jadi hargailah orang lain, janganlah sombong saat anda sudah berada diatas.

CERITA SI LALAT DAN LEBAH

Saya ada sedikit cerita tentang kehidupan 2 bisnismen. Bisnismen yang bernama pak X bisa dikatakan belum sukses ato masih dalam jalan menuju sukses. Sedangkan bisnismen 1 nya adalah pak Y yang sudah sangat sukses dan berhasil dalam bisnisnya. Pada suatu hari pak X ini berpikir “kenapa yah saya kok ga sukses-sukses seperti pak Y ?”. Karena beliau si pak X tadi ingin pertanyaannya terjawab lalu ia berpikir untuk ke rumah pak Y untuk bertanya kepada pak Y kiat-kiat agar Ia sukses seperti pak Y tadi.
Setelah Pak X tadi di rumah pak Y, beliau bertanya “Kenapa yah saya tidak sukses seperti anda ? Adakah tips dan trik bapak agar saya bisa sukses seperti anda ? Apa solusi untuk jalan buntu bisnis saya ini pak ?”. Lalu Pak Y ini langsung mengajak Pak X untuk mencari botol Aqua, lalat dan juga lebah. Pak X cukup bingung dengan tindakan Pak Y ini.
Setelah mendapatkan botol Aqua, lalat dan lebah langsung saja pak Y ini memasukkan lalat dan lebah tadi ke botol itu. Setelah itu terlihat sekali aktivitas 2 hewan itu tadi. Si lebah karena merasa dikurung, ia ingin keluar tetapi yang ia pilih jalan keluarnya adalah dasar botol aqua tadi. Padahal hal itu jelas-jelas tidak akan membantunya. Karena kelelahan menembus dasar botol tadi akhirnya si lebah mati. Nah sekarang apa yang dilakukan oleh lalat ?? Lalat tadi berputar-putar mengelilingi botol dari dasar botol aqua, terbang terus keatas dan akhirnya sampai di paling atas botol dan akhirnya bisa keluar dari botol itu.
Lalu Pak Y tadi menjelaskan kepada pak X bahwa “seperti itulah juga anda pak X” kata pak Y. Jika anda berprinsip pada sifat lebah yang tetap ngotot padahal sudah tahu jalan itu buntu, namun tetap ngotot mau menembusnya, maka yang akan anda dapat hanyalah kegagalan demi kegagalan. “Jadilah seperti lalat pak X, yang bisa mencari jalan alternatif saat berada dalam kesulitan”, kata Pak Y.
Nah kita dapat kesimpulan dari cerita diatas yaitu bahwa saat bisnis kita menemui jalan buntu dan mengalami kegagalan demi kegagalan, bukan berarti kita harus putus asa. Namun kita mencari jalan alternatif lain untuk mencapai kesuksesan kita. Mungkin kita bisa berganti bidang dengan bisnis yang lain, yang lebih kita kuasai daripada bisnis tersebut.
Sekarang terserah anda mau jadi lebah yang terus ingin menembus dinding botol ?? ataukan menjadi lalat yang berusaha mencari jalan keluar meskipun harus terbang dari bawah ke atas ?? Saya serahkan jawabannya pada anda.

oleh Bayu Mukti

BELAJAR DARI KEHIDUPAN


Ada seorang bapak bernama Pak Xiki yang hidupnya lumayan susah. Beliau ini mempunyai anak Y dan Z. Anaknya yang Y adalah seorang penjual Minuman Jahe Hangat, sedangkan anaknya yang Z adalah seorang penjual Es Kelapa Muda. Kedua Anak Pak X ini sudah menikah semua. Pada suatu Hari Pak X ini sedang berpikir tentang kedua anaknya sehingga beliau ini menderita penyakit hipertensi yang bisa dibilang cukup parah. Sudah dibawa ke puskesmas dan rumah sakit tapi tidak sembuh-sembuh. Anaknya si Y dan Z juga ikut bingung dan susah. Apa sih yang menyebabkan penyakit dari Pak X ini ?
Pada suatu siang hari Pak X sedang duduk-duduk di teras rumahnya. Ia memikirkan mengapa siang ini begitu panas sekali sehingga membuat ia berkeringat. Setelah itu ia berpikir lagi.

“Hmmmm……Gimana yah Nasib anak saya Y kalo hari panas begini. Padahal anaknya lagi sakit dan butuh obat. Tapi kalo panas terik kayak gini siapa yang mau beli Jahe hangatnya yah ? ” Geram Pak X
Ia terus berpikir siang itu. Ia ingin sekali membantu anaknya Y yang anaknya sakit tapi ia sendiri untuk makan saja sulit. Apalagi mau membantu membelikan obat untuk cucunya tadi. Karena kecapekan dalam berpikir akhirnya Pak X tertidur di kursi terasnya. Tiba-tiba saja Pak X ini dibangunkan oleh bunyi hujan deras “Kretek…..kretek….kretek…..”
Akhirnya beliau masuk rumah. Lagi-lagi pak X ini di sore hari yang hujan kembali berpikir nasib anaknya ( Yah beginilah sayang orang tua kepada kita). Setelah Anaknya Y yang dipikirkan kali ini iya ganti memikirkan anaknya yang Z. Ia berpikir bagaimana nasib anaknya yang Z ini, mana laku dagangan es kelapa muda nya kalo hujan deras dan cuaca dingin seperti ini. Ia makin punya pikiran yang tidak karu-karuan. Ia memikirkan anaknya Y yang tadi sudah tidak laris, kali ini kok Z juga ga laku juga dagangannya. “Wah gimana nasib anak-anakku ini. Sementara aku sendiri untuk biaya hidupku sendiri saja aku tak mampu. Aku ini bapak macam apa.” gerutu Pak X.
Akhirnya pun Pak X jatuh sakit, Ia terkena hipertensi. Anaknya si Y dan Z tadi yang mendengar bapaknya sakit, mereka pun segera membawa ke rumah sakit dan puskesmas. Namun ternyata tidak ada hasilnya juga. Salah satu tetangga pak X ini ada yang dokter. Akhirnya pun ia mau memberikan pengobatan gratis pada Pak X ini.

Dokter ini bertanya pada Pak X, “Pak sebenarnya bapak ini kok bisa sakit kayak gini ? kenapa to pak ? Soalnya bapak ini kan udah berobat kemana-mana kok belum sembuh. Kayaknya sakit bapak ini ada yang aneh.” Tanya Pak dokter. ” Saya juga ga tahu pak dokter, kata pak X.” Kalo menurut saya, bapak ini sakit karena ada yang mengganjal pikiran bapak.” Jawab dokter. ” Iya Benar pak dokter, kata Pak X”. ” Memangnya apa yang mengganjal pikiran bapak ini ? tanya dokter”. “Begini Pak dokter saya ini kasihan sama anak-anak saya. Saya memikirkan anak saya si Y saat di panas terik. Saya berpikir apa dagangan si anak saya Y ini akan laku kalo panas terik begini. Karena hal itu saya jadi sedih. Belum lagi kalau hujan datang dan cuaca dingin merasuk, saya ganti memikirkan anak saya yang Z yang sedang jualan Es Kelapa Muda. Mana laku dagangan anak saya. Sementara saya sebagai bapak tidak bisa bertindak apa-apa”. Kata Pak X.
Lalu dokter itu tersenyum. “Pak, coba mulai sekarang anda balik pikiran anda. Jikalau sekarang saat panas terik, bapak pikirkan betapa larisnya dagangan anak anda yang Z, dan selain itu saat cuaca dingin dan hujan tiba, pikiran anda harus berbalik kepada anak anda yang Y yang sedang laris-larisnya jualan minuman jahe hangat”. Kata Pak dokter. Lalu Pak X itu mengangguk-angguk kepalanya.

Pak X pun mentaati sesuai anjuran dokter tadi. Akhirnya pun pak X sembuh dari sakit hipertensinya. Apa sih yang dapat kita petik dari cerita ini ? Kita harus senantiasa mensyukuri apa yang kita dapat saat ini, namun banyak sekali orang-orang yang lebih mendramatisir suatu musibah. Padahal mereka pada waktu yang sama juga mendapatkan sebuah berkah atau kebaikan. Tapi kita sebagai seringkali melupakan sebuah keberuntungan dan lebih mendramatisir suatu musibah yang datang kepada kita. Padahal jika kita mau mensyukuri apa yang telah kita dapat dan sabar serta tawakal saat musibah datang, Hidup kita lebih tenang.

penulis: Bayu Mukti

SIAPAKAH MAHLUK PERTAMA DI BUMI SEBELUM MANUSIA

BAGI UMAT ISLAM KITA HARUS PUNYA KEYAKINAN INI HANYA PENDAPAT YG DI AMBIL DARI AHLI TAFSIR:

BAHWA BANGSA ATLANTIS ATAU PUN DINASTI RAMA BUKANLAH DARI RAS MANUSIA KETURUNAN ADAM

DIALAH YG DI NAMAKAN 3 UMAT TERDAHULU SEBELUM NABI ADAM YAITU:
...
BANUL JAN

BANUL BAN

DAN IJAJIL

DARI GOLONGAN JIN YG TERAKHIR YAITU IJAJIL MALAH BERBADAN DAN BERDARAH

DARI GOLONGAN 3 UMAT TERDAHULU ITULAH BUMI INI PERNAH MENGALAMI 3X KIAMAT

mungkin dalam hati Kalian pernah terbesit pertanyaan Siapakah Makhluk Sebelum Adam?
Kalau menurut kepercayaan (Muslim) merujuk :



“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat; “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di bumi”. Mereka bertanya (tentang hikmat ketetapan Tuhan itu dengan berkata): “Adakah Engkau (Ya Tuhan kami) hendak menjadikan di bumi itu orang yang akan membuat bencana dan menumpahkan darah (berbunuh-bunuhan), padahal Kami senantiasa bertasbih dengan memujiMu dan mensucikanMu?”. Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui akan apa yang kamu tidak mengetahuinya”


Sebelum nabi adam turun ke bumi diceritakan bahwa yang menempati bumi ini adalah bangsa jin yang dikelompokan menjadi abal jan dan banul jan dan dari 2 kelompok tersebut bertempur terus tidak pernah bersahabat, kemudian malaikat menanyakan kepada Allah apa akan membuat orang untuk menjadikan kholifah dibumi yang selalu yasfiquddima (pertumpahan darah), akhirnya Allah memerintah yang bernama ‘azajil yang memimpin para malaikat jibril mikail izroil dan malaikat yang lainnya, untuk menaklukan abal jan dan janul jan dibumi ini, kemudian setelah ditaklukan akhirnya Allah menciptakan nabi Adam, diantara ‘azajil, malaikat dan adam diberikan ilmu oleh Allah karena tujuannya untuk menjadikan kholifah dibumi, setelah diuji ternyata yang lulus dari ujian tersebut adalah nabi Adam akhirnya semuanya diperintah Allah untuk sujud penghormatan kepada Adam “fasajaduu illa Iblis”,
akhirnya semuanya sujud kecuali ‘azajil (bangsa Iblis) mereka sombong dan membangkang “aba wastakbaro”.
manusia tidak diciptakan dibumi, tapi manusia dijadikan khalifah di bumi, sebagai pengganti tentunya ada yang di ganti, alias Adam bukan makhluk pertama dibumi, dan Allah tidak mengatakan untuk mengganti manusia sebelumnya, tapi pengganti makhluk di bumi, yaitu abal jan dan banul jan, mereka itu adalah penghuni bumi sebelum manusia.
Bentuk basyariahnya tak jauh berbeda dengan manusia, maka anda bisa buktikan bahwa makhluk selain manusia, punya badan yang sama seperti manusia, yaitu banul jan, anak turun Jin, juga banul ban anak turun dedemit, maka ketika bumi rusak oleh mereka, mereka diusir bahkan dibasmi oleh malaikat, hingga mereka berlari terbirit-birit dan mencari tempat yang jauh dari anak Adam.

Kalau dari segi Archeology :

Berdasarkan fosil-fosil yang ditemukan, memang ada makhluk lain sebelum manusia. Mereka seperti manusia, tetapi mempunyai karakteristik yang lebih primitif. Otak mereka lebih kecil. Oleh karena itu, kemampuan mereka berbicara sangat terbatas karena tidak banyak suara vowel yang mampu mereka bunyikan. Kelompok ini dinamakan Neanderthal.

Kemudian datanglah manusia Adam yang diklasifikasikan sebagai Homo Sapiens. Menurut Wikipedia, Homosapiens mulai ada sekitar 200 ribu tahun lalu. Sedangkan Neonderthal ada sehingga 130 ribu tahun dulu, kemudian ia lenyap. Ada juga teori yang mengatakan Neonderthal lenyap sebelum Homosapiens muncul. Tapi yang pasti, Homosapiens bukanlah evolusi dari Neanderthal. Neanderthal hanyalah makhluk seakan manusia yang telah ada sebelum kita (manusia Homo sapiens) ada.

Mungkin tidak ada fakta konkrit dalam membicarakan isu ini. Kebanyakan teori berdasarkan sumber fosil. Namun yang paling penting mungkin sebagai bagi yang Muslim kita percaya ada makhluk sebelum Adam yang saling membunuh. Ada yang mengatakan mereka adalah dari kaum jin. Ada juga yang mengatakan bahwa ada 3 umat yang utama sebelum Adam. Dua diantaranya dari kaum jin. Sedangkan kaum yang ketiga adalah dari golongan yang berbeda dari Jin, karena mereka ini berdarah dan berdaging. Golongan ketiga ini adalah mereka yang dimaksudkan sebagai “man yufsidu feehaa wa yasfiku al-dimaa’: golongan yang membuat kerusakan dan menumpahkan darah” seperti yang diulas oleh Malaikat di dalam ayat al-Quran 2: 30. Ini pendapat yang dilontarkan oleh Al-Maqdisi.

MASA LAMPAU SEBELUM PERADABAN MANUSIA…

DAHULU kala, ketika jaman Bani Adam belum ada, sedangkan bumi yang baru di huni oleh Penghuni Pertama yang di ciptakan dari cahayaNya. Tuhan telah membuat makhluk baru yang berada di sisiNya, yang bernama Abu Jaan atau bapak seluruh jin. Abu Jaan adalah awal mula dari Banul Jaan atau anak jin baik yang lalu sampai akhir zaman. Banul Jaan adalah Penghuni Kedua sebelum Bangsa Manusia lahir ke bumi. Iblis ketika itu belum lahir ke bumi, kelahiran Iblis generasi ke empat kenabian dari bangsa jin.
Tuhan bertitah kepada Abu Jaan ini. “Dengan apa kamu meminta kepadaku, wahai Abu Jaan.”
“Dengan kasih sayang Engkau terhadap hamba ya Tuhan, maka diri Hamba pun akan berkasih sayang dengan keturunan hamba.” Kata Abu Jaan.
“Apa yang kamu minta dariKu, wahai Abu Jaan. Apakah kamu tahu bahwasanya kamu baru saja Aku ciptakan dari sejenis api. Tubuhmu dari inti api dan ruhmu dari cahaya karena setiap roh yang bernyawa aku ciptakan dari cahaya dari sisiKu.”
”Terima kasih oh Tuhanku yang selalu hamba Agungkan. Hamba meminta tubuh hamba tidak bisa di lihat oleh seluruh makhluk, kecuali yang Engkau kehendaki saja yang bisa melihat hamba dan keturunan hamba.” Kata Abu Jaan.
“Akan ku kabulkan permintaanmu, selain itu apa lagi wahai Abu Jaan.”
“Apakah hamba akan hidup di surga yang hamba tempati saat ini wahai Tuhanku.”
“Kamu bisa menempati surga ini, begitu juga untuk dirimu saja bisa terbang sesuka hatimu dan tinggal sesuka hatimu sampai aku perintahkan dirimu turun ke Bumi. Dan ketika itu keturunanmu tidak akan sanggup mendatangi tempat ‘Surga Pengangkatan Makhluk’ hanya dirimu saat ini yang kuat. Setelah kamu menyentuh tanah di bumi, maka kamu menjadi makhluk bumi dan kamupun akan membuat keturunan dan mati di bumi. Namun, hanya kamu seorang yang bisa terbang di langit dunia ketika tinggal dibumi.” Langit dunia adalah Tata Surya seluruh pelosok jagad raya ini. Singgasana Tuhan berada di luar Tata Surya yang berada di tempat kosong, tidak ada benda apapun. Itulah di sebut sebagai ArsyNya Tuhan, karena tempatnya sangat tinggi tidak ada makhluk yang bisa kesana kecuali yang di kehendaki oleh Tuhan sendiri. Karena Tuhan Maha Berkehendak, bahkan Iblispun tidak akan sanggup.
“Bolehkah hamba meminta sesuatu ya Tuhanku.”
“Apa itu perminataanmu wahai Abu Jaan”
“Jika hamba Engkau angkat sebagai pemimpin seluruh makhluk di bumi pada masa hamba, maka hamba meminta salah satu keturunan hamba nantinya yang bernama Iblis agar Tuhan berkenan dia tinggal di ‘Surga Pengangkatan Makhluk’. Wahai Tuhanku, jadikanlah dirinya menggantikan hamba dan berikanlah kecerdasannya seperti yang hamba punya saat ini.”
“Baiklah jika nanti Iblis lahir di Bumi, maka akan Aku angkat dia disisiKu dan akan aku beri hikmah dari ilmuKu sehingga diapun pandai. Kekuatannya seperti Penghuni Pertama dan kecerdasannya melebihi makhlukKu yang nanti aku ciptakan.”
Maka Abu Jaan turun dengan kekasihnya, menghasilkan keturunan yang sangat banyak. Sambil beribadah kepada Tuhan, beliau juga menjadi guru bagi anak keturunannya sampai beliau wafat. Setelah keturunan bertambah banyak, generasi inilah yaitu generasi Banul Jaan yang kuat-kuat dan cerdas-cerdas. Ilmunya sangat hebat, karena jaman dari Abu Jaan sampai Banul Jaan yang kuat belum ada pembinasaan dari Tuhan. Jadi ilmu mereka bertambah terus sesuai bertambahnya umur mereka. Ketika generasinya Iblis lahir di bumi, para Banul Jaan berkoloni menjadi beberapa bagian. Maka terciptalah delapan kerajaan di bumi dan satu kerajaan di surga, total kerajaan itu adalah delapan kerajaan yang sangat besar dan megah di bumi. Sedangkan Iblis belum mempunyai kerajaan, walaupun dia di sebut seorang raja karena dia mendiami ‘Surga Pengangkatan Makhluk’.
Zaman dahulu kala ketika jaman pertengahan Banul Jaan, Bumi masih kering dan tandus. Zaman ini sendiri ketika Bumi belum terbentuk seperti sekarang, seperti air laut yang melimpah dan oksigen yang banyak. Air tawarpun masih sedikit, namun air di laut melimpah tapi tidak semelimpah seperti sekarang yang sangat-sangat melimpah. Bahkan saat ini lautnya lebih luas di bandingkan dengan tanahnya sendiri. Dahulu oksigen sangat tipis karena Banul Jaan adalah makhluk yang menghirup oksigen sangat sedikit. Walau bagaimanapun jika api ingin menyala tetap saja membutuhkan udara walaupun itu sangat sedikit sekalipun. Begitulah kehidupan Banul Jaan yang membutuhkan sedikit oksigen untuk bernafas. Berbeda dengan manusia yang boros sekali dengan udara dan air.
Setelah kerajaan terbentuk menjadi delapan kerajaan, yaitu kerajaan kakak-kakaknya Iblis. Karena Iblis sendiri diangkat ke surga seperti permintaan Bapaknya iblis. Kerajaan ini di bagi menjadi delapan wilayah di muka Bumi yaitu Kerajaan bagian selatan, kerajaan bagian utara, kerajaan bagian timur, kerajaan bagian barat, kerajaan bagian bawah atau dasar Bumi karena mereka bisa menembus ke tanah bahkan bermandikan dengan magmapun tidak apa-apa karena tubuhnya lebih panas di bandingkan dengan magma Bumi. Kerajaan bagian atas atau langit Bumi yaitu yang tinggal di sekitar atmosfer bagian atas Bumi. Kerajaan bagian darat atau di atas tanah dan kerajaan di air seperti dilaut, danau dan aliran sungai. Dan yang ke sembilan kerajaan Iblis yaitu berada di sisi Tuhan tepatnya ‘Surga Pengangkatan Makhluk’, Kerajaan Iblis di luar alam semesta dunia.
Namun sungguh ironi, kerajaan Banul Jaan di muka Bumi sungguh disayangkan. Mereka sangat suka perang dan saling membantai dengan yang lainnya. Tidak hanya itu, mereka juga suka membantai makhluk lain di Bumi. Kerajaan satu dengan kerajaan yang lainnya saling menyerang, mereka berkeinginan menguasai kerajaan yang lain. Beribu-ribu tahun kerajaan ini melakukan peperangan dan penindasan dengan kerajaan lain. Ketika terjadi peperangan dari delapan kerajaan ini, Iblis yang keturunanya paling dimuliakan dari mereka lahir ke dunia dan seketika itu juga Iblis diangkat ke surgaNya Tuhan. Iblis hidup di surga dengan para Penghuni Pertama, karena Penghuni Pertama telah di ciptakan dari cahaya. Penghuni Pertama juga menempati dari Bumi sampai langit paling atas. Kehidupan mereka mengabdi kepada Tuhannya, salah satunya adalah mengangkat Arsynya agar menggantung. Inilah yang akan ditiru oleh Iblis dengan istana yang menggantung di atas permukaan Bumi yang salah satunya berada di Segitiga Bermuda.
Iblis sangat cerdas dan pandai, dia mempunyai kehebatan yang luar biasa tiada tandingannya tentunya selain Tuhan sendiri. Bahkan Penghuni Pertama pun merasa takjub dengan kehebatan yang di miliki Iblis. Suatu ketika mereka, dua golongan yaitu iblis dengan Golongan Pertama mengadakan paling lama ibadahnya kepada Tuhan. Misalnya Jika Golongan Pertama kuat puasa satu hari tanpa makan, maka iblis kuat dalam tujuh hari tanpa makan. Bayangkan ibadah Iblis kepada Tuhannya sungguh alim luar biasa. Karena alimnya dia, maka ilmu-ilmu kegaiban maupun ilmu materi di kuasai Iblis sangat cepat.
Iblis bersumpah di dalam darahnya dan jiwanya, bahwasanya dia akan bersumpah menjadi penghulu bagi seluruh makhluk di alam semesta ini. Dia terus berusaha mencari ilmu-ilmu baru dan mencoba ilmu itu sampai mana keberhasilan dalam mencapi ilmu tersebut. Ilmu Iblis yang paling di sukai dari sekian dari ilmunya adalah ilmu untuk mengetahui masa depan dari alam semesta ini. Bahkan diapun tahu dengan ilmu ini jika nantinya bakalan ada penghulu baru menggantikan bangsanya. Diam-diam dia mempelajari dan mengumpulkan informasi siapa dia sebenarnya dan kehebatan apa yang dimilikinya maupun kelemahan dia itu apa saja. Memang Iblis adalah makhluk yang pandai bahkan dia bisa memprediksi apa yang akan terjadi di Bumi bagi kerajaan kakak-kakanya di bawah sana.
Kerajaan-kerajaan Banul Jaan kebanyakan hancur bahkan akan menjadi neraka bagi bangsa jin yang tidak tahu apa-apa. Mereka adalah bangsa yang bergolong lemah dan menjadi budak dari bangsa jin yang lebih kuat. Kehancuran mereka adalah peperangan dan penindasan yang tidak akan pernah berakhir. Kezaliman mereka di luar batas, bahkan mereka tidak mengakui jika ada Tuhan yang menciptakan mereka. Sungguh durhaka mereka kepada Tuhannya yang telah mengasihi mereka selama ini yaitu tidak adanya kebinasaan bagi mereka. Tuhan telah marah, bumi bergoyang hebat di sebabkan akan hancurnya bumi itu oleh siksaan para Banul Jaan yang telah mengotori bumi dari kedurhakaan. Maka Tuhan mengutus Penghuni Pertama untuk menghukum mereka dan membantai mereka.
Delapan kerajaan ini telah di serang dan diporak-porandakan oleh Penghuni Pertama. Seluruh pengikut Delapan Kerajaan ini melarikan diri bahkan ada yang melawan Penghuni Pertama. Namun, bukan tandingannya untuk melawan Penghuni Pertama, mereka telah di kalahkan. Banyak yang mati di antara mereka, tubuh mereka yang mati di buang ke tengah laut bahkan ada yang di buang ke pulau-pulau kecil. Sedangkan Banul Jaan yang pintar yang telah melarikan diri bersembunyi di pulau-pulau yang kecil beriklim tropis. Seperti untuk saat ini bersembunyi di wilayah Indonesia karena negaranya berpulau. Untunglah yang bersembunyi ini selamat walaupun tidak mempunyai kerajaan lagi, karena kerajaan mereka hancur luluh. Sedangkan Bangsa Jin yang lemah, mereka di beri kebebasan untuk hidup. Mereka hidup damai dan tenang dengan terlepasnya bangsa Banul Jaan yang lebih kuat dan sombong. Walaupun mereka di bantai, akan tetapi dari sebagian golongan yang masih kuat dan sombong bersembunyi dari incaran para Penghuni Pertama. Mereka selalu berpatroli mengitari Bumi untuk mengetahui keberadaan para Banul Jaan yang durhaka untuk melawan kepada Tuhan. Banul jaan yang pintar pandai sekali berkamuflase sesuai dengan kepandaian mereka yang mengubah bentuk apappun itu. Kebanyakan mereka berubah bentuk menyerupai hewan di masa itu dan juga menyerupai tumbuh-tumbuhan yang rimbun.
Pada waktu Banul Jaan yang durhaka di hukum oleh Tuhan Semesta Alam, Iblis ketika itu melihat mereka dari singgasananya yaitu di luar alam semesta. Dia melihat bangsanya yang telah di bantai. Iblis tampak sedih karena walau bagaimanapun, mereka yang menguasai Delapan Kerajaan adalah kakak-kakak Iblis yang sangat pintar dan kuat. Maka sejak saat itu, Iblis bersumpah jika nanti ada bangsa lain yang lebih rendah kemampuan dari dirinya, maka dia tidak akan mengakui sebagai Penghulunya. Karena saat ini Iblis mengakui dirinya sendiri sebagai Penghulu atau Pemimpin bagi seluruh makluk Tuhan.
DINASTI kerajaan para Banul Jaan telah hancur dan musnah. Mereka terpecah belah menjadi beberapa golongan dan tidak mempunyai pemimpin yang kuat. Mereka menjadi kelompok kerajaan yang kecil-kecil, wilayahnya pun menjadi sempit seperti kelompok suku. Banul jaan yang pintar dan pandai telah musnah, karena kepintaran dan kepandaian bagi mereka di tentukan dengan umur. Barang siapa yang umurnya paling panjang maka dialah yang paling kuat. Karena bagi mereka, setiap detiknya mengasah kemampuan menjadi yang terkuat. Selama ribuan tahun itu, para Banul Jaan yang terkuat telah musnah. Mereka telah tergantikan dengan Bangsa Jin yang lebih kecil kemampuannya dan juga kemampuan kegaibannya tidak seberapa. Mereka adalah generasi yang lemah, karena mereka masih muda dan umurnya tidak panjang lagi sepanjang umurnya Banul Jaan yang lama. Jika para penghuni Delapan Kerajaan dahulu umurnya beribu-ribu tahun. Sekarang hanya ribuan tahun, kebanyakan seribu tahun itupun dianggap remaja. Sedangkan umur empat ratus tahun dianggap untuk ukuran manusia sekitar sepuluh sampai empat belas tahun, betapa masih kecilnya mereka.
Untuk menjadi yang terkuat pun susah, karena mereka adalah generasi baru tidak seperti generasi lama. Namun generasi lama yang bisa menyelamatkan diri dari kebinasaan telah bersembunyi untuk menyelamatkan diri. Sehingga mereka bisa hidup dan selamat, umurnya juga sangat panjang di bandingkan dengan generasi baru dari keturunan Bangsa Jin sekarang. Banul Jaan yang selamat ini masa lalunya tidak mempunyai kekuasaan, sekarang mereka bisa bernafas lega karena mereka membawahi jin-jin yang baru lahir dan masih bodoh. Bangsa jin sekarang tidak seperti mereka yang ilmunya sangat banyak terutama ilmu kegaiban. Namun tidak ada yang seperti Iblis, apalagi menandingi kekuatannya pada zaman kemusnahan saudaranya. Karena dia adalah satu-satunya penguasa kerajaan yang masih utuh. Apalagi dia menguasai kerajaan di surga bersama dengan Penghuni Pertama. Iblis saat ini adalah golongan Banul Jaan yang paling kuat dari penguasa jin setelah kehancuran delapan kerajaan yang berada di muka bumi. Delapan pemimpin kerajaan beserta para menteri dan penduduknya musnah, sebagian kecil saja yang selamat itupun dianggap lemah pada jamannya.
Iblis mengetahui kejadian ini karena dia pandai meramal dan berhitung apa yang akan terjadi di masa yang akan datang, walaupun dia bisa berhitung untuk masa depan nantinya seperti apa. Ramalan Iblis itu jauh dari kesempurnaan karena sifatnya bisa benar dan bisa juga salah, namun ramalan Iblis hebat karena dialah Raja dari segala Raja jin. Ketika dia sedang meramal untuk masa depan itu, dia masih berada di singgasananya dekat dengan Tuhan dan Penghuni Pertama. Setelah puas dengan ramalan-ramalan yang dia punyai dan yang dia ketahui nantinya seperti apa, maka Iblis turun ke Bumi untuk melihat Delapan Kerajaan Banul Jaan di bumi yang telah hancur. Dia telah menemukan kesenangan dan kebahagiaan yang luar biasa berada di Bumi. Mulai saat itu yang di nantikannya yaitu ketika kakinya menginjakkan ke Bumi, maka Iblis telah meninggalkan tahta kerajaan dan menanggalkan Mahkota Raja di Surga Pengangkatan MakhlukNya. Dia merasa bangga di muka Bumi karena ada makhluk yang sama dengan dia yang nantinya dapat di jadikan pasukan serta anak buah dari golongannya. Diam-diam tanpa sepengetahuan Tuhan dan Penghuni Pertama, Iblis membuat kerajaan baru di muka Bumi. Kerajaan Iblis menggantung di atas air, kerajaaannya sangat besar dan sangat luar biasa megahnya. Walaupun begitu Tuhan tahu juga karena Tuhan Maha Tahu.
Karena kebesaran dan kekuatan kharisma yang dimiliki Iblis, maka seluruh jin di muka Bumi baik itu jin masa lampau yang umurnya sangat tua dan mempunyai kehebatan yang tidak patut lagi di pertanyakan. Sampai jin yang muda-muda yang lemah dan pengalaman hidupnya masih sedikit walaupun itu umurnya ratusan tahun. Seluruh bangsa jin tunduk dan takhluk dihadapan Iblis, mereka berikrar akan selalu setia kepadanya. Mereka pun merasa terhormat jika bersama Iblis, karena Iblis ke sohor sebagai keturunan Banul Jaan satu-satunya yang berada di luar alam semesta. Seluruh bangsa jin merasa bangga dan gembira jika mengangkat Iblis sebagai raja baru mereka. Dialah junjungan yang bisa menyatukan seluruh jin menjadi kerajaan jin yang baru di muka Bumi.
Karena kerajaan di surga kosong, maka Tuhan Semesta Alam menciptakan makhluk baru lagi untuk menggantikan Iblis sebagai Raja Baru. Makhluk baru ini juga menggantikan kepemimpinan bangsa jin di muka bumi yang nantinya akan membawahi seluruh makhluk Bumi. Karena Iblis tidak terima dengan keputusan Tuhan, maka Iblis beserta para pengikutnya yang setia mendapatkan kutukan dari Tuhan Semesta Alam. Seketika itu bangsa jin terpecah menjadi dua golongan yaitu golongan yang pertama menjadi pengikut Iblis yang mempunyai kekuasaan dan kekuatan maupun kerajaan yang sangat besar. Sedangakan golongan yang kedua melepaskan diri dari pengaruh Iblis, mereka menjadi golongan jin yang lemah yang telah mempunyai kerajaan yang kecil-kecil dan bersuku-suku. Mereka sering di jajah dengan pengikut Iblis yang lebih kuat. Peperangan di antara dua golongan saling berkecamuk karena berbeda keyakinan dan ediologi dari bangsa jin sampai akhir zaman.

Kisah Perang Dahsyat:

Kisah Rama Dan Rahwana Apakah Mereka Dari Golongan Ijajil Yaitu Golonan Jin Ke-3 Yang Berbadan Dan Berdarah...!!!
Kisah ini menceritakan konflik hebat keturunan Pandu dan Dristarasta dalam memperebutkan takhta kerajaan. Menurut sumber yang di dapatkan, epos ini ditulis pada tahun 1500 SM. Namun fakta sejarah yang dicatat dalam buku tersebut masanya juga lebih awal 2.000 tahun dibanding penyelesaian bukunya. Artinya peristiwa yang dicatat dalam buku ini diperkirakan terjadi pada masa ±5000 tahun yang silam.

Buku ini telah mencatat kehidupan dua saudara sepupu yakni Kurawa dan Pandawa yang hidup di tepian sungai Gangga meskipun akhirnya berperang di Kurukshetra. Namun yang membuat orang tidak habis berpikir adalah kenapa perang pada masa itu begitu dahsyat? Padahal jika dengan menggunakan teknologi perang tradisional, tidak mungkin bisa memiliki kekuatan yang sebegitu besarnya.


Spekulasi baru dengan berani menyebutkan perang yang dilukiskan tersebut, kemungkinan adalah semacam perang nuklir! Perang pertama kali dalam buku catatan dilukiskan seperti berikut ini: bahwa Arjuna yang gagah berani, duduk dalam Weimana (sarana terbang yang mirip pesawat terbang) dan mendarat di tengah air, lalu meluncurkan Gendewa, semacam senjata yang mirip rudal/roket yang dapat menimbulkan sekaligus melepaskan nyala api yang gencar di atas wilayah musuh. seperti hujan lebat yang kencang, mengepungi musuh, dan kekuatannya sangat dahsyat.


Dalam sekejap, sebuah bayangan yang tebal dengan cepat terbentuk di atas wilayah Pandawa, angkasa menjadi gelap gulita, semua kompas yang ada dalam kegelapan menjadi tidak berfungsi, kemudian badai angin yang dahsyat mulai bertiup disertai dengan debu pasir. Burung-burung bercicit panik seolah-olah langit runtuh, bumi mereka. Matahari seolah-olah bergoyang di angkasa, panas membara yang mengerikan yang dilepaskan senjata ini, membuat bumi bergoncang, gunung bergoyang, di kawasan darat yang luas, binatang-binatang mati terbakar dan berubah bentuk, air sungai kering kerontang, ikan udang dan lainnya semuanya mati. Saat roket meledak, suaranya bagaikan halilintar, membuat prajurit musuh terbakar bagaikan batang pohon yang terbakar hangus.


Jika akibat yang ditimbulkan oleh senjata Arjuna bagaikan sebuah badai api, maka akibat serangan yang diciptakan oleh bangsa Alengka juga merupakan sebuah ledakan nuklir dan racun debu radioaktif.


Gambaran yang dilukiskan pada perang dunia ke-2 antara Rama dan Rahwana lebih membuat orang berdiri bulu romanya dan merasa ngeri: pasukan Alengka menumpangi kendaraan yang cepat, meluncurkan sebuah rudal yang ditujukan ke ketiga kota pihak musuh. Rudal ini seperti mempunyai segenap kekuatan alam semesta, terangnya seperti terang puluhan matahari, kembang api bertebaran naik ke angkasa, sangat indah. Mayat yang terbakar, sehingga tidak bisa dibedakan, bulu rambut dan kuku rontok terkelupas, barang-barang porselen retak, burung yang terbang terbakar gosong oleh suhu tinggi. Demi untuk menghindari kematian, para prajurit terjun ke sungai membersihkan diri dan senjatanya.


Banyak spekulasi bermunculan dari peristiwa ini, diantaranya ada sebuah spekulasi baru dengan berani menyebutkan bahwa perang Mahabarata adalah semacam perang NUKLIR!!


Tapi, benarkah demikian yang terjadi sebenarnya? Mungkinkah jauh sebelum era modern seperti masa kita ini ada sebuah peradaban maju yang telah menguasai teknologi nuklir? Sedangkan masa sebelum 4000 SM dianggap sebagai masa prasejarah dimana peradaban Sumeria dianggap peradaban tertua didunia tidak ditemukan kemajuan semacam ini?


Namun selama ini terdapat berbagai diskusi, teori dan penyelidikan mengenai kemungkinan bahwa dunia pernah mencapai sebuah peradaban yang maju sebelum tahun 4000 SM.


Teori Atlantis, Lemuria, kini makin diperkuat dengan bukti tertulis seperti percakapan Plato mengenai dialog Solon dan pendeta Mesir kuno mengenai Atlantis, naskah kuno Hinduisme mengenai Ramayana & Bharatayudha mengenai dinasti Rama kuno, dan bukti arkeologi mengenai peradaban Monhenjo-Daroo, Easter Island dan Pyramid Mesir maupun Amerika Selatan.

 Penelusuran fakta ilmiah
 
Akhir-akhir ini pada sebuah teori mengenai kemungkinan pernah adanya zaman nuklir lebih dari 6000 tahun yang lalu. Peradaban Atlantis di barat, dan dinasti Rama di Timur diperkirakan berkembang dan mengalami masa keemasan antara tahun 30.000 SM hingga 15.000 SM.


Atlantis memiliki wilayah mulai dari Mediteranian hingga pegunungan Andes di seberang Samudra Atlantis sedangkan Dinasti Rama berkuasa di bagian Utara India-Pakistan-Tibet hingga Asia Tengah. Peninggalan Prasasti di Indus, Mohenjo Daroo dan Easter Island (Pasifik Selatan) hingga kini belum bisa diterjemahkan dan para ahli memperkirakan peradaban itu berasal jauh lebih tua dari peradaban tertua yang selama ini diyakini (4000 SM). Beberapa naskah Wedha dan Jain yang antara lain mengenai Ramayana dan Mahabharata ternyata memuat bukti historis maupun gambaran teknologi dari Dinasti Rama yang diyakini pernah mengalami zaman keemasan dengan tujuh kota utamanya ‘Seven Rishi City’ yg salah satunya adalah Mohenjo Daroo (Pakistan Utara).



Dalam suatu cuplikan cerita dalam Epos Mahabarata dikisahkan bahwa Arjuna dengan gagah berani duduk dalam Weimana (sebuah benda mirip pesawat terbang) dan mendarat di tengah air, lalu meluncurkan Gendewa, semacam senjata yang mirip rudal/roket yang dapat menimbulkan sekaligus melepaskan nyala api yang gencar di atas wilayah musuh, lalu dalam sekejap bumi bergetar hebat, asap tebal membumbung tinggi diatas cakrawala, dalam detik itu juga akibat kekuatan ledakan yang ditimbulkan dengan segera menghancurkan dan menghanguskan semua apa saja yang ada disitu.


Yang membuat orang tidak habis pikir, sebenarnya senjata semacam apakah yang dilepaskan Arjuna dengan Weimana-nya itu?


Ada beberapa penelitian yang berusaha menguak tabir misteri kehidupan di masa lampau ini. Tentang bagaimana kehidupan sosial hingga kemajuan ilmu dan teknologi mereka. Beberapa waktu belakangan banyak hasil penelitian yang mengejutkan. Dan dari berbagai sumber yang telah pelajari, secara umum penggambaran melalui berbagai macam teori dan penelitian mengenai subyek ini telah pula memberikan beberapa bahan kajian yang menarik, antara lain adalah:


Permulaan sebelum dua milyar tahun hingga satu juta tahun dari peradaban manusia sekarang ini teryata telah terdapat suatu peradaban. Dalam masa-masa yang sangat lama ini terdapat berapa banyak peradaban yang demikian maju namun akhirnya menuju pada sebuah kebinasaan? Dan penyebab kebinasaan itu adalah tiada lain akibat peperangan yang pernah terjadi.


Atlantis dan Dinasti Rama pernah mengalami masa keemasan (Golden Age) pada saat yang bersamaan (30.000-15.000 SM). Keduanya sudah menguasai teknologi nuklir. Keduanya memiliki teknologi dirgantara dan aeronautika yang canggih hingga memiliki pesawat berkemampuan dan berbentuk seperti UFO (berdasarkan beberapa catatan) yang disebut Vimana (Rama) dan Valakri (Atlantis).


Penduduk Atlantis memiliki sifat agresif dan dipimpin oleh para (enlighten priests), sesuai naskah Plato. Dinasti Rama memiliki tujuh kota besar (Seven Rishi’s City) dengan ibukota Ayodhya dimana salah satu kota yang berhasil ditemukan adalah Mohenjo-Daroo. Persaingan dari kedua peradaban tersebut mencapai puncaknya dengan menggunakan senjata nuklir.


Para ahli menemukan bahwa pada puing-puing maupun sisa-sisa tengkorak yang ditemukan di Mohenjo-Daroo mengandung residu radio-aktif yang hanya bisa dihasilkan lewat ledakan Thermonuklir skala besar. Dalam sebuah seloka mengenai Mahabharata, diceritakan dengan kiasan sebuah senjata penghancur massal yang akibatnya mirip sekali dengan senjata nuklir masa kini.


Beberapa Seloka dalam kitab Wedha dan Jain secara eksplisit dan lengkap menggambarkan bentuk dari ‘wahana terbang’ yang disebut ‘Vimana’ yang ciri-cirinya mirip piring terbang masa kini. Sebagian besar bukti tertulis justru berada di India dalam bentuk naskah sastra, sedangkan bukti fisik justru berada di belahan dunia barat yaitu Piramid di Mesir dan Amerika Selatan.


Dari hasil riset dan penelitian yang dilakukan ditepian sungai Gangga di India, para arkeolog menemukan banyak sekali sisa-sisa puing-puing yang telah menjadi batu hangus di atas hulu sungai. Batu yang besar-besar pada reruntuhan ini dilekatkan jadi satu, permukaannya menonjol dan cekung tidak merata. Jika ingin melebur bebatuan tersebut, dibutuhkan suhu paling rendah 1.800 °C. Bara api yang biasa tidak mampu mencapai suhu seperti ini, hanya pada ledakan nuklir baru bisa mencapai suhu yang demikian.


Di dalam hutan primitif di pedalaman India, orang-orang juga menemukan lebih banyak reruntuhan batu hangus. Tembok kota yang runtuh dikristalisasi, licin seperti kaca, lapisan luar perabot rumah tangga yang terbuat dari batuan didalam bangunan juga telah dikacalisasi. Selain di India, Babilon kuno, gurun sahara, dan guru Gobi di Mongolia juga telah ditemukan reruntuhan perang nuklir prasejarah. Batu kaca pada reruntuhan semuanya sama persis dengan batu kaca pada kawasan percobaan nuklir saat ini.


Bukti ilmiah peradaban Veda. Bukti-bukti arkeologis, geologis telah terungkap dari penemuan fosil-fosil maupun artefak- alat yang digunakan manusia pada masa itu telah terbukti menunjukkan bahwa peradaban manusia modern telah ada sekitar ratusan juta bahkan miliaran tahun yang lalu. Bukti-bukti tersebut diungkapkan oleh Michael Cremo, seorang arkeolog senior, peneliti dan juga penganut weda dari Amerika, dengan melakukan penelitian lebih dari 8 tahun.


Dari berbagai belahan dunia termasuk juga dari Indonesia telah dapat mengungkapkan misteri peradaban weda tersebut secara bermakna. Laporan tersebut ditulis dalam beberapa buku yang sudah diterbitkan seperti ; Forbidden Archeology, The Hidden History of Human Race, Human Devolution: A Vedic alternative to Darwin’s Theory, terbitan tahun 2003. Dalam buku tersebut akan banyak ditemukan fosil, artefak- peninggalan berupa kendi, alas kaki, alat masak dan sebagainya yang telah berusia ratusan juta tahun bahkan miliaran tahun, dibuat oleh mahluk yang mempunyai peradaban maju, tidak mungkin dibuat oleh kera atau primata yang lebih rendah.


Dari buku-buku tersebut juga ditemukan adanya manipulasi beberapa arkeolog dengan mengubah dimensi waktunya, hal ini bertujuan untuk mendukung teori evolusi Darwin, karena kenyataannya teori evolusi masih sangat lemah. Bukti ilmiah sudah dengan jelas menyatakan bahwa peradaban weda telah ada miliaran tahun. Para ilmuwan telah membuktikan bahwa perang besar di tanah suci Kukrksetra, kota Dwaraka, sungai suci Sarasvati dan sebagainya merupakan suatu peristiwa sejarah, bukan sebagai mitologi. Setiap kali kongres para arkeolog dunia selalu menyampaikan bukti-bukti baru tentang peradaban Barthavarsa purba.


Sebenarnya masih banyak bukti ilmiah lainnya yang menunjukkan peradaban weda tersebut, sehingga Satya yuga, Tretha yuga, Dvapara yuga dan Kali yuga dengan durasi sekitar 4.320.000 tahun merupakan suatu sejarah peradaban modern yang memegang teguh perinsip dharma.


Perang Bharatayuda. Para arkeolog terkemuka dunia telah sepakat bahwa perang besar di Kuruksetra merupakan sejarah Bharatavarsa (sekarang India) yang terjadi sekitar 5000 tahun yang lalu. Sekarang para peneliti hanya ingin menentukan tanggal yang pasti tentang peristiwa tersebut. Dari hasil pengamatan beserta bukti-bukti ilmiah. Dari berbagai estimasi maka dibuatlah suatu usulan peristiwa-peristiwa sebagai berikut:


* Sri Krishna tiba di Hastinapura diprakirakan sekitar 28 September 3067 SM
* Bhishma pulang ke dunia rohani sekitar 17 Januari 3066 SM
* Balarama melakukan perjalanan suci di sungai Saraswati pada bulan Pushya 1 Nov. 1, 3067 SM
* Balarama kembali dari perjalanan tersebut pada bulan Sravana 12 Dec. 12, 3067 SM
* Gatotkaca terbunuh pada 2 Desember 3067 SM.

Dan banyak lagi penanggalan peristiwa-peristiwa penting sudah di kalkulasi. 

 Kota kuno Dvaraka. Demikian juga keberadaan kota Dvaraka yang dulu menjadi misteri, kota tersebut disebutkan dalam Mahabharata bahwa Dvaraka tenggelam di pantai. Doktor Rao adalah seorang arkeolog senior yang dengan tekun menyelidiki dengan “marine archaeology” dan hasilnya ditemukannya reruntuhan kota bawah laut, beserta ornamennya, didaerah Gujarat. Dwaraka, kota kerajaan Sri Krishna masa lalu.

 Sungai Sarasvati. Keberadaan kota purba Harrapa dan Mohenjodaro serta keberadaan sungai suci Sarasvati telah dijumpai dalam Rig Weda, namun tidak diketahui keberadaannya, kemudian oleh NASA dengan pemotretan dari luar angkasa ternyata dijumpai sebuah lembah yang merupakan bekas sungai yang telah mengering, namun dalam kedalaman tertentu masih tampak ada aliran air di wilayah Pakistan yang bermuara ke lautan Arab, arahnya sesuai dengan yang digambarkan dalam sastra.

 Jembatan Alengka. Pemotretan luar angkasa yang dilakukan oleh NASA telah menemukan adanya jembatan mistrius yang menghubungkan Manand Island (Srilanka) dan Pamban Island (India) sepanjang 30 Km, dengan lebar sekitar 100 m, tampak pula jembatan tersebut buatan manusia dengan umur sekitar 1.750.000 tahun. Angka ini sesuai dengan sejarah Ramayana yang terjadi pada Tretha yuga. Sekarang sedang diteliti jenis bebatuannya. Jadi Ramayana itu adalah ithihasa (sejarah), bukan merupakan dongeng.


Citra dari Rama Brige sendiri sangat mudah terlihat dari atas permukaan air laut karena letaknya yang tidak terlalu dalam, yaitu hanya tergenang sedalam kira-kira 1,2 meter (jika air laut sedang surut) dengan lebar hampir 100 m.
Tahun 1972 silam, ada sebuah penemuan luar biasa yang barangkali bisa semakin memperkuat dugaan bahwa memang benar peradaban masa silam telah mengalami era Nuklir yaitu penemuan tambang Reaktor Nuklir berusia dua miliyar tahun di Oklo, Republik Gabon.

 Pada tahun 1972, ada sebuah perusahaan (Perancis) yang mengimpor biji mineral uranium dari Oklo di Republik Gabon, Afrika untuk diolah. Mereka terkejut dengan penemuannya, karena biji uranium impor tersebut ternyata sudah pernah diolah dan dimanfaatkan sebelumnya serta kandungan uraniumnya dengan limbah reaktor nuklir hampir sama. Penemuan ini berhasil memikat para ilmuwan yang datang ke Oklo untuk suatu penelitian, dari hasil riset menunjukkan adanya sebuah reaktor nuklir berskala besar pada masa prasejarah, dengan kapasitas kurang lebih 500 ton biji uranium di enam wilayah, diduga dapat menghasilkan tenaga sebesar 100 ribu watt. Tambang reaktor nuklir tersebut terpelihara dengan baik, dengan lay-out yang masuk akal, dan telah beroperasi selama 500 ribu tahun lamanya.


Yang membuat orang lebih tercengang lagi ialah bahwa limbah penambangan reaktor nuklir yang dibatasi itu, tidak tersebarluas di dalam areal 40 meter di sekitar pertambangan. Kalau ditinjau dari teknik penataan reaksi nuklir yang ada, maka teknik penataan tambang reaktor itu jauh lebih hebat dari sekarang, yang sangat membuat malu ilmuwan sekarang ialah saat kita sedang pusing dalam menangani masalah limbah nuklir, manusia zaman prasejarah sudah tahu cara memanfaatkan topografi alami untuk menyimpan limbah nuklir!


Tambang uranium di Oklo itu kira-kira dibangun dua milyar tahun yang lalu setelah adanya bukti data geologi dan tidak lama setelah menjadi pertambangan maka dibangunlah sebuah reaktor nuklir ini. Mensikapi hasil riset ini maka para ilmuwan mengakui bahwa inilah sebuah reaktor nuklir kuno, yang telah mengubah buku pelajaran selama ini, serta memberikan pelajaran kepada kita tentang cara menangani limbah nuklir.


Sekaligus membuat ilmuwan mau tak mau harus mempelajari dengan serius kemungkinan eksistensi peradaban prasejarah itu, dengan kata lain bahwa reaktor nuklir ini merupakan produk masa peradaban umat manusia. Seperti diketahui, penguasaan teknologi atom oleh umat manusia baru dilakukan dalam kurun waktu beberapa puluh tahun saja, dengan adanya penemuan ini sekaligus menerangkan bahwa pada dua miliar tahun yang lampau sudah ada sebuah teknologi yang peradabannya melebihi kita sekarang ini, serta mengerti betul akan cara penggunaannya.


Semua temuan arkeologis ini sesuai dengan catatan sejarah yang turun-temurun. Kita bisa mengetahui bahwa manusia juga pernah mengembangkan peradaban tinggi di India pada 5.000 tahun silam, bahkan mengetahui cara menggunakan reaktor nuklir, namun oleh karena memperebutkan kekuasaan dan kekayaan serta menggunakan dengan sewenang-wenang, sehingga mereka mengalami kehancuran.


Singkatnya segala penyelidikan diatas berusaha menyatakan bahwa umat manusia pernah maju dalam peradaban Atlantis dan Rama. Bahkan jauh sebelum 4000 SM manusia pernah memasuki abad antariksa dan teknologi nuklir. Akan tetapi zaman keemasan tersebut berakhir akibat perang nuklir yang dahsyat hingga pada masa sesudahnya, manusia sempat kembali ke zaman primitif. Masa primitif ini berakhir dengan munculnya peradaban Sumeria sekitar 4000 SM atau 6000 tahun yang lalu.


Lagi-lagi perang dan haus kekuasaanlah yang mengakibatkan manusia menjadi terpuruk. Dan hal ini patut kita renungkan lebih seksama sebagai buah pelajaran bahwa mengapa manusia zaman prasejarah yang memiliki sebuah teknologi maju tidak bisa mewariskan teknologinya, malah hilang tanpa sebab, yang tersisa hanya setumpuk jejak saja. Lalu bagaimana kita menyikapi atas penemuan ini?


Saudaraku, sebagai manusia sekarang, jika kita abaikan terhadap semua peninggalan-peninggalan peradaban prasejarah ini, sudah barang tentu kita pun tidak akan mempelajarinya secara mendalam, apalagi menelusuri bahwa mengapa sampai tidak ada kesinambungannya, lebih-lebih untuk mengetahui penyebab dari musnahnya sebuah peradaban itu. Dan apakah perkembangan dari ilmu pengetahuan dan teknologi kita sekarang akan mengulang seperti peradaban beberapa kali sebelumnya? Betulkah penemuan ini, serta mengapa penemuan-penemuan peradaban prasejarah ini dengan teknologi manusia masa kini begitu mirip? Semua masalah ini patut kita renungkan dalam-dalam sebagai upaya tidak mengulangi kesalahan fatal yang pernah dilakukan.

Rosulullah tdk mengeneralisir bahwa semua kisah yg bersumber dari Yahudi dan yg gaib pasti salah meskipun tdk bisa langsung membenarkannya, beliau hanya mengingatkan utk berhati-hati dlm menerimanya,

sebagaimana sabdanya; "Bila Ahli Kitab Menceritakan Kisah Kepadamu Jangan Kalian Benarkan Dan Jangan Pula Kalian INGKARI"
 
wwwruanggelappenuhperenungancom